Ganjil Genap Kembali Diterapkan, DPR Ingatkan Potensi Penumpukan di KRL, MRT, dan Busway
Rabu, 11 Agustus 2021 - 13:10 WIB
JAKARTA - Mulai Rabu (11/8) Polda Metro Jaya akan meniadakan penyekatan PPKM yang selama ini diberlakukan selama PPKM Darurat. Sebagai gantinya, pihak Polda Metro akan memberlakukan ganjil genap di 100 titik di Ibu Kota.
Menanggapi kebijakan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menyampaikan beberapa pandangan. Di antaranya, pihak Dishub maupun Polda Metro harus bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi dengan pemberlakukan ganjil genap ini.
“Selama ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan menekan laju penularan COVID-19, kami tentunya setuju. Yang penting polisi dan Dishub siap dengan berbagai risikonya. Misalnya kendaraan umum seperti kereta, MRT dan busway jadi penuh, dan bagaimana memastikan warga tetap menjaga jarak?” ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (11/8).
Menurut Sahroni, hal ini sangat perlu diantisipasi, mengingat pentingnya menjaga jarak demi mengurangi risiko penularan COVID-19 di transportasi umum.
“Saat penyekatan kemarin mungkin banyak yang pakai kendaraan pribadi, nah karena sekarang ganjil genap, kemungkinan besar akan banyak yang kembali menggunakan transportasi publik. Ini yang harus sangat diantisipasi,” jelasnya.
Terakhir, Legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara ini juga mengingatkan agar pihak Polda Metro dan Dishub melakukan kordinasi yang menyeluruh dengan pihak penyedia jasa angkutan umum agar mobilitas warga tetap lancar, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Sejauh ini saya lihat sudah bagus ya, busway dan MRT misalnya sangat ketat dalam memberlakukan protokol kesehatan. Nah tinggal bagaimana pencapaian ini berlanjut terus di masa ganjil genap. Teknisnya gimana ya diharapkan ada kordinasi yang baik dari suruh stake holder dalam hal ini,” papar Sahroni.
Menanggapi kebijakan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menyampaikan beberapa pandangan. Di antaranya, pihak Dishub maupun Polda Metro harus bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi dengan pemberlakukan ganjil genap ini.
Baca Juga
“Selama ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan menekan laju penularan COVID-19, kami tentunya setuju. Yang penting polisi dan Dishub siap dengan berbagai risikonya. Misalnya kendaraan umum seperti kereta, MRT dan busway jadi penuh, dan bagaimana memastikan warga tetap menjaga jarak?” ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (11/8).
Menurut Sahroni, hal ini sangat perlu diantisipasi, mengingat pentingnya menjaga jarak demi mengurangi risiko penularan COVID-19 di transportasi umum.
“Saat penyekatan kemarin mungkin banyak yang pakai kendaraan pribadi, nah karena sekarang ganjil genap, kemungkinan besar akan banyak yang kembali menggunakan transportasi publik. Ini yang harus sangat diantisipasi,” jelasnya.
Terakhir, Legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara ini juga mengingatkan agar pihak Polda Metro dan Dishub melakukan kordinasi yang menyeluruh dengan pihak penyedia jasa angkutan umum agar mobilitas warga tetap lancar, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Sejauh ini saya lihat sudah bagus ya, busway dan MRT misalnya sangat ketat dalam memberlakukan protokol kesehatan. Nah tinggal bagaimana pencapaian ini berlanjut terus di masa ganjil genap. Teknisnya gimana ya diharapkan ada kordinasi yang baik dari suruh stake holder dalam hal ini,” papar Sahroni.
(kri)
tulis komentar anda