Ajak Sosialisasikan Fatwa, MUI Ungkap 3 Cara Cegah Hoaks dan Hadapi Fitnah
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 09:50 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) bidang Komunikasi dan Informasi, KH Masduki Baidlowi mengajak seluruh pihak untuk menyosialisasikan fatwa menghadapi fitnah dan hoaks yang telah dikeluarkan sejak tahun 2017.
"Nabi sendiri tidak mampu mengatasi persoalan sebenarnya. Tapi, akhirnya ada intervensi langsung wahyu turun ayat surah An-Nur yang terklarifikasi semuanya selesai," jelas Kiai Masduki demikian dikutip pada laman resmi MUI, Jumat (6/8/2021).
Ia menambahkan setidaknya MUI mempunyai 3 rencana untuk menanggulangi permasalahan hoax Covid-19 di Indonesia. Pertama, MUI akan segera menghubungi ormas-ormas Islam lain seperti NU, Muhamadiyah dan lainya.
Tujuannya, untuk mengidentifikasi siapa saja ulama berpengaruh mmeluruskan hoaks dan juga siapa saja ulama yang justru terpengaruh berita hoaks Covid-19. Kedua, MUI juga menyiapkan konten untuk menghadapi mereka yang tidak percaya pada Covid-19 dengan basis keilmuan.
"Jadi argumentasi-argumentasi harus kita bangun dengan basis-basis yang kuat secara keilmuan karena ulama itu tahu betul ya, karena mereka dasarnya adalah ilmu, kita coba gugah itu," jelasnya.
Ketiga, MUI akan mendatangi tokoh-tokoh ulama yang disegani di akar rumput. "MUI akan terus bekerja keras menggandeng ulama, ilmuwan dan tokoh masyarakat untuk melakukan dialog mencerahkan mereka yang termakan hoaks Covid-19 akan tercerahkan," harapnya.
"Nabi sendiri tidak mampu mengatasi persoalan sebenarnya. Tapi, akhirnya ada intervensi langsung wahyu turun ayat surah An-Nur yang terklarifikasi semuanya selesai," jelas Kiai Masduki demikian dikutip pada laman resmi MUI, Jumat (6/8/2021).
Ia menambahkan setidaknya MUI mempunyai 3 rencana untuk menanggulangi permasalahan hoax Covid-19 di Indonesia. Pertama, MUI akan segera menghubungi ormas-ormas Islam lain seperti NU, Muhamadiyah dan lainya.
Tujuannya, untuk mengidentifikasi siapa saja ulama berpengaruh mmeluruskan hoaks dan juga siapa saja ulama yang justru terpengaruh berita hoaks Covid-19. Kedua, MUI juga menyiapkan konten untuk menghadapi mereka yang tidak percaya pada Covid-19 dengan basis keilmuan.
"Jadi argumentasi-argumentasi harus kita bangun dengan basis-basis yang kuat secara keilmuan karena ulama itu tahu betul ya, karena mereka dasarnya adalah ilmu, kita coba gugah itu," jelasnya.
Ketiga, MUI akan mendatangi tokoh-tokoh ulama yang disegani di akar rumput. "MUI akan terus bekerja keras menggandeng ulama, ilmuwan dan tokoh masyarakat untuk melakukan dialog mencerahkan mereka yang termakan hoaks Covid-19 akan tercerahkan," harapnya.
(maf)
tulis komentar anda