PKS Nilai Duit Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Bisa Beri Pekerjaan 650 Orang
Rabu, 04 Agustus 2021 - 14:04 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengungkapkan baru-baru ini ramai diperbincangkan tentang pesawat Kepresidenan yang ganti cat dari warna biru langit dan putih menjadi berwarna merah dan putih. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melihat tidak sedikit publik yang mempertanyakan urgensi dari penggantian cat pesawat Kepresidenan ini.
"Hal ini mengingat kegiatan penggantian cat pesawat yang digunakan untuk alat transportasi Presiden tentunya memakan dana yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp2 Miliar," ujar Suryadi dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Rabu (4/8/2021).
Padahal, kata dia, sisi lain masyarakat tengah berjuang melawan pandemi Covid19, banyak orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga kehilangan pendapatannya. Di sektor transportasi udara, lanjut dia, terdengar kabar bahwa Lion Air Group merumahkan 8.050 karyawan atau setara 35% dari total karyawan.
Sebelumnya, lanjut dia, maskapai nasional Garuda Indonesia juga telah menawarkan program pensiun dini bagi karyawan mereka. Dia menuturkan, dalam rangka membantu perekonomian masyarakat yang tertekan akibat pandemi Covid19 tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebenarnya telah merencanakan beberapa program padat karya.
Di antaranya melalui program Ditjen Perhubungan Udara dengan jenis pekerjaan pemeliharaan fasilitas bandar udara seperti pengecatan dan pembersihan terminal, pengecatan marka runway, pembersihan pagar pengaman bandara, pemotongan rumput airstrip, dan lainnya.
Kemudian, dia membeberkan pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR RI bersama Ditjen Perhubungan Udara di April 2021 disebutkan bahwa program ini menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.508 orang dengan anggaran sebesar Rp22,6 miliar sepanjang 2021. Dimana hingga April lalu realisasinya baru menyerap tenaga kerja sebanyak 985 orang dengan anggaran sebesar Rp1,12 miliar,
Tetapi, kata dia, dengan semakin meningkatnya jumlah kasus harian Covid19 belakangan ini dan adanya pemberlakukan PPKM level 4 di sebagian daerah, tentunya berdampak pada melambatnya kembali roda perekonomian yang sebelumnya sempat mengalami perbaikan. "Sehingga Fraksi PKS memandang bahwa kegiatan penggantian cat pesawat Kepresidenan tersebut sangat tidak urgent, dan bisa lebih bermanfaat bila digunakan untuk menambah program padat karya," ungkapnya.
Sebab, dia mengatakan diperkirakan anggaran penggantian cat pesawat Kepresidenan setara dengan 10% anggaran padat karya dengan jenis pekerjaan pemeliharaan fasilitas bandar udara di Ditjen Perhubungan Udara, atau diperkirakan bisa membantu memberi pekerjaan terhadap sekitar 650 orang.
"Oleh sebab itu Fraksi PKS meminta kepada pemerintah untuk lebih fokus dalam penangangan pandemi dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mempercepat penyerapan serta menambah anggaran program padat karya guna membantu perekonomian masyarakat yang terdampak akibat pandemi ini," pungkasnya. Rico Afrido Simanjuntak
"Hal ini mengingat kegiatan penggantian cat pesawat yang digunakan untuk alat transportasi Presiden tentunya memakan dana yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp2 Miliar," ujar Suryadi dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Rabu (4/8/2021).
Padahal, kata dia, sisi lain masyarakat tengah berjuang melawan pandemi Covid19, banyak orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga kehilangan pendapatannya. Di sektor transportasi udara, lanjut dia, terdengar kabar bahwa Lion Air Group merumahkan 8.050 karyawan atau setara 35% dari total karyawan.
Sebelumnya, lanjut dia, maskapai nasional Garuda Indonesia juga telah menawarkan program pensiun dini bagi karyawan mereka. Dia menuturkan, dalam rangka membantu perekonomian masyarakat yang tertekan akibat pandemi Covid19 tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebenarnya telah merencanakan beberapa program padat karya.
Di antaranya melalui program Ditjen Perhubungan Udara dengan jenis pekerjaan pemeliharaan fasilitas bandar udara seperti pengecatan dan pembersihan terminal, pengecatan marka runway, pembersihan pagar pengaman bandara, pemotongan rumput airstrip, dan lainnya.
Kemudian, dia membeberkan pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR RI bersama Ditjen Perhubungan Udara di April 2021 disebutkan bahwa program ini menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.508 orang dengan anggaran sebesar Rp22,6 miliar sepanjang 2021. Dimana hingga April lalu realisasinya baru menyerap tenaga kerja sebanyak 985 orang dengan anggaran sebesar Rp1,12 miliar,
Tetapi, kata dia, dengan semakin meningkatnya jumlah kasus harian Covid19 belakangan ini dan adanya pemberlakukan PPKM level 4 di sebagian daerah, tentunya berdampak pada melambatnya kembali roda perekonomian yang sebelumnya sempat mengalami perbaikan. "Sehingga Fraksi PKS memandang bahwa kegiatan penggantian cat pesawat Kepresidenan tersebut sangat tidak urgent, dan bisa lebih bermanfaat bila digunakan untuk menambah program padat karya," ungkapnya.
Sebab, dia mengatakan diperkirakan anggaran penggantian cat pesawat Kepresidenan setara dengan 10% anggaran padat karya dengan jenis pekerjaan pemeliharaan fasilitas bandar udara di Ditjen Perhubungan Udara, atau diperkirakan bisa membantu memberi pekerjaan terhadap sekitar 650 orang.
"Oleh sebab itu Fraksi PKS meminta kepada pemerintah untuk lebih fokus dalam penangangan pandemi dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mempercepat penyerapan serta menambah anggaran program padat karya guna membantu perekonomian masyarakat yang terdampak akibat pandemi ini," pungkasnya. Rico Afrido Simanjuntak
(cip)
tulis komentar anda