PLN Salurkan Rp4,8 Miliar Bantu Petani di 54 Lokasi lewat Program Electrifying Agriculture

Sabtu, 17 Juli 2021 - 09:00 WIB
PT PLN (Persero) melalui PLN Peduli mengalokasikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp4,84 miliar untuk mendukung sektor pertanian melalui program Electrifiying Agriculture
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui PLN Peduli mengalokasikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp4,84 miliar untuk mendukung sektor pertanian melalui program Electrifiying Agriculture di 54 lokasi se-Indonesia.

Electrifiying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik guna mempercepat pertumbuhan tanaman atau mempermudah pengolahan infrastruktur pendukung pertanian ataupun peternakan dan perikanan.

“Diharapkan program-program Electrifiying Agriculuture ini mampu meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi.

Salah satu contoh program Electrifiying Agriculture yang sudah dilaksanakan berada di Desa Betet, Ngronggot, Nganjuk, Jawa Timur. Dikenal dengan Wisata Tani Listrik Terpadu Betet yang mengusung Wisata Tani Unggul di Tangan Pemuda Regul.





Agung menuturkan, tidak hanya menawarkan wisata, Desa Betet juga digunakan sebagai tempat pertanian milenial yang mengkolaborasikan penerapan teknologi dan sektor pertanian. "Di mana dalam sektor pertanian green house menggunakan sinar ultraviolet untuk mempercepat masa tanam pada tanaman hidroponik seperti tanaman sawi pakcoy (bok choy), kangkung, bayam serta pengunaan springkle pada lahan bawang agar dapat terairi secara baik,” katanya.

Wakil Bupati Nganjuk Marhen Djumadi menilai program PLN Peduli ini memiliki wujud dan dampak yang nyata bagi masyarakat. Program ini mendukung upaya Pemkab Nganjuk untuk mewujudkan peningkatan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. “Terima kasih kepada PLN, BUMN Kebanggaan kita yang telah membantu Desa Betet," katanya.

Ketua Kelompok Tani Achmad Syaikhu menjelaskan, Wisata Tani Listrik Terpadu Betet tetap melakukan kegiatan selama masa pandemi mengikuti arahan dari pemerintah dan menetapkan protokol kesehatan.

“Terima kasih kepada PLN dengan adanya listrik dalam lingkungan persawahan pertanian, para petani merasa terbantu dalam segi penghematan biaya operasional untuk pengunaan bahan bakar minyak, dan penggunaan springkle dalam pertanian mampu menghemat tenaga kerja, penggunaan air dan mengurangi hama pada tanaman bawang."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More