Pusdiklat Jemenhan dan Bahasa Kemhan Diubah Jadi RS Darurat Covid-19
Rabu, 14 Juli 2021 - 21:13 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan semua aktivitas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan) dan Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan dihentikan.
"Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat," kata Menhan Prabowo, Rabu (14/7/2021).
Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. RS dr Suyoto sebagai rumah sakit satelit, akan disiapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.
Baca juga: Pertamina Tempatkan ISO Tank Oksigen di RS Darurat Asrama Haji
Rumah sakit satelit ini juga akan dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr Suyoto, termasuk di antaranya Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru, serta Dokter Anestesi. "RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang," katanya.
Selain meninjau Pusdiklat Bahasa, Prabowo juga menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin, Bogor serta Mess Stand By Force di IPSC, Sentul, sehingga jumlah tempat tidur yang disiapkan oleh Kemhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid mencapai 1.650 tempat tidur di Jabodetabek.
"Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya," ujar Menhan.
Baca juga: RS Darurat Lapangan Tembak Beroperasi, Malam Ini Bisa Tampung 180 Pasien
"Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat," kata Menhan Prabowo, Rabu (14/7/2021).
Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. RS dr Suyoto sebagai rumah sakit satelit, akan disiapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.
Baca juga: Pertamina Tempatkan ISO Tank Oksigen di RS Darurat Asrama Haji
Rumah sakit satelit ini juga akan dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr Suyoto, termasuk di antaranya Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru, serta Dokter Anestesi. "RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang," katanya.
Selain meninjau Pusdiklat Bahasa, Prabowo juga menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin, Bogor serta Mess Stand By Force di IPSC, Sentul, sehingga jumlah tempat tidur yang disiapkan oleh Kemhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid mencapai 1.650 tempat tidur di Jabodetabek.
"Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya," ujar Menhan.
Baca juga: RS Darurat Lapangan Tembak Beroperasi, Malam Ini Bisa Tampung 180 Pasien
tulis komentar anda