Dunia Politik Dinilai Ikut Andil Bangun Kebudayaan Bangsa
Sabtu, 10 Juli 2021 - 21:44 WIB
JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung inisiatif Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) yang melaksanakan Festival Pahlawan Desa dengan memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa.
Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan, Tri Rismaharini, mengatakan saat ini memang sedang pandemi covid-19. Namun dirinya meyakini bahwa rakyat masih bisa terus menggali nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya dihidupi masyarakat. Khususnya masyarakat yang hidup di desa.
Sebagai mantan Walikota Surabaya, Risma mengatakan dirinya masih ingat bagaimana para ketua RW di kota itu yang dulu membangun sendiri ruang isolasi mandiri di awal-awal pandemi covid-19.
"Saya ingat, ada yang di balai RT, ada di rumah-rumah kosong, lalu kemudian mereka secara tanggung renteng menyisipkan satu sendok beras dikumpulkan untuk diberikan kepada saudara-saudara di kampung mereka yang saat itu terkena Covid," kata Risma.
"Jadi sebetulnya budaya ini adalah budaya yang luar biasa. Maka dengan apa yang dilakukan lewat Festival Pahlawan Desa ini akan bisa kita lihat banyak sekali yang sudah dilakukan oleh tokoh masyarakat ataupun anak-anak muda yang menginspirasi lingkungannya," ujar Risma.
Ketua BKNP PDIP Aria Bima mengatakan pihaknya ingin ada tampilan desa di ruang publik, khususnya di media sosial. Sebab saat ini pihaknya melihat betapa dominannya ruang individualisme, apatisme, dan hedonisme, yang sudah masuk ke desa.
"Dengan ini, kita ingin mengajak kembali bagaimana nilai-nilai keragaman berbudaya, bahwa Pancasila dalam praktik sebenarnya terus hidup di masyarakat, khususnya di pedesaan," kata Aria Bima.
Abidin Fikri menjelaskan bahwa sebenarnya lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang dimulai sejak 1 Juni lalu. Awalnya, lomba berakhir pada akhir bulan lalu. Namun diperpanjang hingga 31 Juli.
Ketua DPP PDIP bidang kebudayaan, Tri Rismaharini, mengatakan saat ini memang sedang pandemi covid-19. Namun dirinya meyakini bahwa rakyat masih bisa terus menggali nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya dihidupi masyarakat. Khususnya masyarakat yang hidup di desa.
Sebagai mantan Walikota Surabaya, Risma mengatakan dirinya masih ingat bagaimana para ketua RW di kota itu yang dulu membangun sendiri ruang isolasi mandiri di awal-awal pandemi covid-19.
"Saya ingat, ada yang di balai RT, ada di rumah-rumah kosong, lalu kemudian mereka secara tanggung renteng menyisipkan satu sendok beras dikumpulkan untuk diberikan kepada saudara-saudara di kampung mereka yang saat itu terkena Covid," kata Risma.
"Jadi sebetulnya budaya ini adalah budaya yang luar biasa. Maka dengan apa yang dilakukan lewat Festival Pahlawan Desa ini akan bisa kita lihat banyak sekali yang sudah dilakukan oleh tokoh masyarakat ataupun anak-anak muda yang menginspirasi lingkungannya," ujar Risma.
Ketua BKNP PDIP Aria Bima mengatakan pihaknya ingin ada tampilan desa di ruang publik, khususnya di media sosial. Sebab saat ini pihaknya melihat betapa dominannya ruang individualisme, apatisme, dan hedonisme, yang sudah masuk ke desa.
"Dengan ini, kita ingin mengajak kembali bagaimana nilai-nilai keragaman berbudaya, bahwa Pancasila dalam praktik sebenarnya terus hidup di masyarakat, khususnya di pedesaan," kata Aria Bima.
Abidin Fikri menjelaskan bahwa sebenarnya lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang dimulai sejak 1 Juni lalu. Awalnya, lomba berakhir pada akhir bulan lalu. Namun diperpanjang hingga 31 Juli.
tulis komentar anda