Menag Yaqut Minta Maaf kepada Calon Jamaah Haji yang Tertunda Keberangkatannya
Kamis, 10 Juni 2021 - 07:55 WIB
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan permohonan maaf kepada calon jamaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19. Ia berjanji segera membahas penyelengaraan haji tahun 1443H/2022M.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jamaah. Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi, kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi,"kata Menag dikutip dalam laman resmi Kemenag Kamis (10/6/2021).
Ia memaparkan, untuk tahun ini pemerintah telah melakukan berbagai persiapan dini dalam penyelenggaraan ibadah haji. Bahkan, Keputusan Menteri Agama (KMA) yang diterbitkan Menag Yaqut setelah dilantik Presiden Jokowi merupakan pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji.
Tugasnya adalah melaksanakan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji dan beragam skenario serta persiapan telah dilakukan. Namun, pandemi Covid-19 secara global masih terjadi. Hingga 29 Syawal 1442H, Saudi belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji.
"Kebijakan pembatalan karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jamaah. Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," ujarnya.
Ia berharap pandemi segera selesai dan tahun depan haji bisa diselenggarakan dalam kondisi lebih baik. "Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji," harapnya.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jamaah. Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi, kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi,"kata Menag dikutip dalam laman resmi Kemenag Kamis (10/6/2021).
Ia memaparkan, untuk tahun ini pemerintah telah melakukan berbagai persiapan dini dalam penyelenggaraan ibadah haji. Bahkan, Keputusan Menteri Agama (KMA) yang diterbitkan Menag Yaqut setelah dilantik Presiden Jokowi merupakan pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji.
Tugasnya adalah melaksanakan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji dan beragam skenario serta persiapan telah dilakukan. Namun, pandemi Covid-19 secara global masih terjadi. Hingga 29 Syawal 1442H, Saudi belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji.
"Kebijakan pembatalan karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jamaah. Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," ujarnya.
Ia berharap pandemi segera selesai dan tahun depan haji bisa diselenggarakan dalam kondisi lebih baik. "Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji," harapnya.
(zik)
tulis komentar anda