Berbagi di tengah Pandemi: Cukur Rambut Plus Dapat Sembako
Senin, 25 Mei 2020 - 10:30 WIB
JAKARTA - Peduli dan berbagi menjadi sebagian kunci menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19) . Tidak harus materi, banyak hal bisa dilakukan untuk berbagi dan peduli.
Salah satunya seperti yang dilakukan ASN Kementerian Agama yang tinggal di Bekasi. Dia adalah Arief, seorang ASN pada Biro Perencanaan Setjen Kemenag.
Mengetahui masyarakat sekitar tempat tinggalnya di Bekasi banyak yang kesulitan untuk memangkas rambut, Arief pun membuka layanan potong rambut.
Dia tidak mematok biaya khusus untuk jasa cukur rambutnya. Masyarakat bisa membayar seikhlasnya. Bahkan sejak 26-30 Ramadan 1441H (19-30 Mei), dia juga membagikan paket sembako bagi orang-orang yang potong rambut dan terdampak Covid-19.
"Dari hari Selasa sampai Sabtu, selain gratis potong rambut, masyarakat juga dapat bingkisan beras 5 kg, khususnya untuk ojek online, janda, dan pemulung. Karena mereka terdampak sekali Covid 19," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/5/2020), seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.
"Saat mencukur rambut, kita tetap gunakan sarung tangan, masker, dan cuci tangan," sambungnya. ( )
Dia mengungkapkan, ide beramal ini muncul dari kepedulian untuk membantu masyarakat sesuai kemampuannya. Ide membantu dengan sembako lalu disampaikan ke atasan dan sejawatnya di Biro Perencanaan. Ide tersebut mendapat dukungan, termasuk dari Kepala Biro Perencanaan, Ali Rokhmad.
"Saya mengajak teman-teman di Biro Perencanaan. Alhamdulillah disambut baik, bahkan oleh Kepala Biro. Akhirnya terkumpul 160 kantong beras ukuran 5 kilogram. Itu yang saya salurkan," tuturnya.
"Sebagian beras, saya berikan kepada orang yang datang untuk potong rambut. Sebagian saya antar langsung ke rumah dan pangkalan ojek di perkampungan sekitar rumah saya yang membutuhkan," sambungnya.
Arief berencana meneruskan kegiatan amalnya ini usai Lebaran dan selama pandemi. ASN yang akan segera memasuki masa pensiun ini ingin berkhidmah kepada masyarakat sesuai keahlian yang dimilikinya.
Dia juga mengajak masyarakat yang mampu dan mau berbagi untuk menyalurkan bantuannya.
"Silakan jika ada Bapak/Ibu yang ingin ikut berbagi. Bisa dalam bentuk sembako atau uang. Semakin banyak yang membantu, tentu akan semakin banyak pula yang terbantu," tuturya.
Salah satunya seperti yang dilakukan ASN Kementerian Agama yang tinggal di Bekasi. Dia adalah Arief, seorang ASN pada Biro Perencanaan Setjen Kemenag.
Mengetahui masyarakat sekitar tempat tinggalnya di Bekasi banyak yang kesulitan untuk memangkas rambut, Arief pun membuka layanan potong rambut.
Dia tidak mematok biaya khusus untuk jasa cukur rambutnya. Masyarakat bisa membayar seikhlasnya. Bahkan sejak 26-30 Ramadan 1441H (19-30 Mei), dia juga membagikan paket sembako bagi orang-orang yang potong rambut dan terdampak Covid-19.
"Dari hari Selasa sampai Sabtu, selain gratis potong rambut, masyarakat juga dapat bingkisan beras 5 kg, khususnya untuk ojek online, janda, dan pemulung. Karena mereka terdampak sekali Covid 19," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/5/2020), seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.
"Saat mencukur rambut, kita tetap gunakan sarung tangan, masker, dan cuci tangan," sambungnya. ( )
Dia mengungkapkan, ide beramal ini muncul dari kepedulian untuk membantu masyarakat sesuai kemampuannya. Ide membantu dengan sembako lalu disampaikan ke atasan dan sejawatnya di Biro Perencanaan. Ide tersebut mendapat dukungan, termasuk dari Kepala Biro Perencanaan, Ali Rokhmad.
"Saya mengajak teman-teman di Biro Perencanaan. Alhamdulillah disambut baik, bahkan oleh Kepala Biro. Akhirnya terkumpul 160 kantong beras ukuran 5 kilogram. Itu yang saya salurkan," tuturnya.
"Sebagian beras, saya berikan kepada orang yang datang untuk potong rambut. Sebagian saya antar langsung ke rumah dan pangkalan ojek di perkampungan sekitar rumah saya yang membutuhkan," sambungnya.
Arief berencana meneruskan kegiatan amalnya ini usai Lebaran dan selama pandemi. ASN yang akan segera memasuki masa pensiun ini ingin berkhidmah kepada masyarakat sesuai keahlian yang dimilikinya.
Dia juga mengajak masyarakat yang mampu dan mau berbagi untuk menyalurkan bantuannya.
"Silakan jika ada Bapak/Ibu yang ingin ikut berbagi. Bisa dalam bentuk sembako atau uang. Semakin banyak yang membantu, tentu akan semakin banyak pula yang terbantu," tuturya.
(dam)
tulis komentar anda