Ini Rincian Alokasi Dana Rp30 Miliar yang Dikumpulkan Ustaz Adi Hidayat
Senin, 31 Mei 2021 - 08:29 WIB
JAKARTA - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat menyerahkan bantuan untuk masyarakat Palestina dengan total bantuan sebesar Rp30.880.110.889.54. Adapun donasi yang dikumpulkan dalam kurun waktu enam hari ini disalurkan melalui tiga metode.
Metode pertama, donasi itu dikhususkan untuk warga Jalur Gaza yang sudah disalurkan melalui International Networking fot Humanitarian (INH) yang merupakan salah satu lembaga bergerak di bidang kemanusiaan. "Alhamdulillah kami telah menerima pengajuan resmi dari relawan kita di Gaza terkait kebutuhan mendesak yang memang dibutuhkan oleh masyarakat Gaza untuk bisa kita bantu bersama mengatasi persoalan dimaksud. Melalui lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH). Mereka juga punya pusat kegiatan di Indonesia yang terletak di Bogor," ungkap Adi Hidayat dalam video yang dikutip, Senin (30/5/2021).
Adi Hidayat juga sudah surat menyurat dengan lembaga tersebut. Dia pun mendapatkan rincian apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak daripada warga Jalur Gaza. Pertama, keperluan logistik berupa boks sembako yang mampu bertahan selama 40 hari untuk keluarga yang beranggotakan 5 sampai 7 jiwa. Dengan total yang tercatat, 1.000 keluarga, satu boks seharga USD50, yang jika diakumulasikan totalnya mencapai USD50.000. Baca juga: Tegas! Ustaz Adi Hidayat Siap Bawa Penyebar Fitnah Donasi Palestina ke Jalur Hukum
Kedua, yaitu bantuan tunai kepada para keluarga syuhada dengan keseluruhan tercatat 500 keluarga. Bantuan akan diberikan dalam bentuk amplop, yang satu amplop senilai USD500, dengan total jumlah USD250.000. Rincian yang ketiga, bantuan tunai keluarga korban luka. Jumlahnya mencapai 500 keluarga, dengan rincian satuan amplop setiap keluarga mendapat USD200. Berarti, jumlah total USD100.000.
Selanjutnya adalah voucher belanja yang diperuntuklan 1.000 keluarga dalam bentuk kupon. Menurut dia, setiap kupon berjumlah USD50, berarti total seluruh donasi yang disalurkan sejumlah USD50.000.
Rincian kelima, untuk pengadaan tempat tinggal bagi pengungsi. Adapun yang dimaksud tempat tinggal adalah biaya kontrakan selama tiga bulan. Hal ini diperinci lagi senilai USD200 untuk rumah dan USD200 untuk perabotan. Secara keseluruhan, total ada 100 keluarga. Selanjutnya adalah obat-obatan dengan total nilainya mencapai USD50.000. Terakhir, donasi yang disalurkan adalah pengadaan ambulan yang berjumlah tiga unit. Masing-masing ambulans seharga, USD55.000.
Metode yang kedua adalah donasi bertajuk kemerdekaan. Menurut Adi Hidayat, karena merdeka identik dengan sebuah negara, maka donasi akan disalurkan melalui Duta Besar Palestina untuk Indonesia. "Kami akan serahkan senilai USD1 juta, dari rakyat Indonesia untuk negara Palestina. Karena ini mewakili negara, maka kita inisiatif diserahkan ke duta besar," tutur Adi Hidayat.
Metode yang terakhir antara lain diperuntukkan membangun sumber daya manusia (SDM) Palestina yang unggul. Dimana uang donasi senilai USD5 miliar akan digunakan untuk aspek pendidikan dan penguatan Alquran. "Kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus Indonesia untuk dapat menerima mahasiswa dari Palestina untuk belajar di sini. Saya ingin ada insinyur, ada ahli pertanian, ahli listrik lulusan Indonesia yang akan membangun kembali Palestina," ucapnya.
Metode pertama, donasi itu dikhususkan untuk warga Jalur Gaza yang sudah disalurkan melalui International Networking fot Humanitarian (INH) yang merupakan salah satu lembaga bergerak di bidang kemanusiaan. "Alhamdulillah kami telah menerima pengajuan resmi dari relawan kita di Gaza terkait kebutuhan mendesak yang memang dibutuhkan oleh masyarakat Gaza untuk bisa kita bantu bersama mengatasi persoalan dimaksud. Melalui lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH). Mereka juga punya pusat kegiatan di Indonesia yang terletak di Bogor," ungkap Adi Hidayat dalam video yang dikutip, Senin (30/5/2021).
Baca Juga
Adi Hidayat juga sudah surat menyurat dengan lembaga tersebut. Dia pun mendapatkan rincian apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak daripada warga Jalur Gaza. Pertama, keperluan logistik berupa boks sembako yang mampu bertahan selama 40 hari untuk keluarga yang beranggotakan 5 sampai 7 jiwa. Dengan total yang tercatat, 1.000 keluarga, satu boks seharga USD50, yang jika diakumulasikan totalnya mencapai USD50.000. Baca juga: Tegas! Ustaz Adi Hidayat Siap Bawa Penyebar Fitnah Donasi Palestina ke Jalur Hukum
Kedua, yaitu bantuan tunai kepada para keluarga syuhada dengan keseluruhan tercatat 500 keluarga. Bantuan akan diberikan dalam bentuk amplop, yang satu amplop senilai USD500, dengan total jumlah USD250.000. Rincian yang ketiga, bantuan tunai keluarga korban luka. Jumlahnya mencapai 500 keluarga, dengan rincian satuan amplop setiap keluarga mendapat USD200. Berarti, jumlah total USD100.000.
Selanjutnya adalah voucher belanja yang diperuntuklan 1.000 keluarga dalam bentuk kupon. Menurut dia, setiap kupon berjumlah USD50, berarti total seluruh donasi yang disalurkan sejumlah USD50.000.
Rincian kelima, untuk pengadaan tempat tinggal bagi pengungsi. Adapun yang dimaksud tempat tinggal adalah biaya kontrakan selama tiga bulan. Hal ini diperinci lagi senilai USD200 untuk rumah dan USD200 untuk perabotan. Secara keseluruhan, total ada 100 keluarga. Selanjutnya adalah obat-obatan dengan total nilainya mencapai USD50.000. Terakhir, donasi yang disalurkan adalah pengadaan ambulan yang berjumlah tiga unit. Masing-masing ambulans seharga, USD55.000.
Metode yang kedua adalah donasi bertajuk kemerdekaan. Menurut Adi Hidayat, karena merdeka identik dengan sebuah negara, maka donasi akan disalurkan melalui Duta Besar Palestina untuk Indonesia. "Kami akan serahkan senilai USD1 juta, dari rakyat Indonesia untuk negara Palestina. Karena ini mewakili negara, maka kita inisiatif diserahkan ke duta besar," tutur Adi Hidayat.
Metode yang terakhir antara lain diperuntukkan membangun sumber daya manusia (SDM) Palestina yang unggul. Dimana uang donasi senilai USD5 miliar akan digunakan untuk aspek pendidikan dan penguatan Alquran. "Kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus Indonesia untuk dapat menerima mahasiswa dari Palestina untuk belajar di sini. Saya ingin ada insinyur, ada ahli pertanian, ahli listrik lulusan Indonesia yang akan membangun kembali Palestina," ucapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda