PROJO: Kontroversi Capres 2024 Terlalu Dini

Selasa, 25 Mei 2021 - 16:18 WIB
DPP PROJO menyatakan kontroversi politik pencapresan yang saat ini terjadi jangan sampai membuat masyarakat abai pada penanganan pandemi COVID-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya. Foto/SINDOnews
JAKARTA - DPP PROJO menyatakan kontroversi politik pencapresan yang saat ini terjadi jangan sampai membuat masyarakat abai pada penanganan pandemi COVID-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya.

"Tetap fokus pada penanganan COVID-19 bersama pemerintah, pencapresan masih jauh. Soal Ganjar Pranowo atau calon lain nanti saja menjelang 2024," ujar Sekretaris Jenderal PROJO Handoko dalam pernyataannya pada Selasa (25/05/2021).

Handoko menjelaskan bahwa pemilihan presiden memang bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperbaiki kondisi bangsa. Presiden hasil Pilpres 2024 harus mampu membawa Indonesia lebih baik daripada sekarang. Namun hiruk-pikuk debat politik mengenai pencapresan masih terlalu dini untuk dilakukan.

Jangan sampai masalah Pilpres 2024 justru menyita perhatian publik sehingga mengalahkan upaya pencegahan COVID-19. Saat ini, masyarakat bersama pemerintah masih fokus dalam pencegahan COVID-19 setelah mudik Lebaran.

Handoko menekankan bahwa pandemi COVID-19 juga mengakibatkan perekonomian melemah di seluruh dunia. Kebangkitan ekonomi nasional menjadi kebutuhan mendesak.



PROJO berkomitmen untuk bersama masyarakat dan pemerintah menghalau pandemi COVID-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Sedangkan keterlibatan PROJO dalam pencapresan akan dilakukan pada saatnya nanti.

Dia menambahkan PROJO berpendapat Indonesia akan dibangun dengan pondasi kondisi saat ini. Maka pemimpin yang akan datang juga tidak lepas dari visi dan misi besar yang telah dicanangkan.

"PROJO tetap bersama Jokowi. Siapa capres yang akan didukung nanti akan kami diskusikan bersama," kata Handoko.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More