Indonesia Diminta Inisiasi Agar DK PBB Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina
Jum'at, 21 Mei 2021 - 09:05 WIB
Pemerintah Indonesia diminta menginisiasi agar DK PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Konflik Palestina dan Israel masih memanas. Pemerintah Indonesia harus terlibat aktif mendorong anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina.
"Terutama wilayah Yerusalem dan Gaza yang mengalami kerusakan akibat serangan Israel," kata Presiden Dewan Pengurus Pusat Gerakan Muda Keadilan (DPP Gema Keadilan) Indra Kusumah melalui siaran tertulisnya, Kamis (20/5/2021).
Indra menilai pengiriman pasukan perlu dilakukan untuk mencegah semakin besar jatuhnya korban sipil. Bila perlu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa dikerahkan dalam pasukan perdamaian ke Palestina tersebut. Indra menilai langkah konkret ini perlu diambil, agar sikap dukungan pemerintah Indonesia kepada Palestina tidak hanya bersifat retorik belaka.
"Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah RI atas konsistensinya mendukung perjuangan kemerdekaan negara Palestina dari penjajahan zionis Israel dan tidak pernah mengaku Israel sebagai negara, tetapi harus ada langkah yang lebih konkret,” tuturnya.
"Terutama wilayah Yerusalem dan Gaza yang mengalami kerusakan akibat serangan Israel," kata Presiden Dewan Pengurus Pusat Gerakan Muda Keadilan (DPP Gema Keadilan) Indra Kusumah melalui siaran tertulisnya, Kamis (20/5/2021).
Indra menilai pengiriman pasukan perlu dilakukan untuk mencegah semakin besar jatuhnya korban sipil. Bila perlu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa dikerahkan dalam pasukan perdamaian ke Palestina tersebut. Indra menilai langkah konkret ini perlu diambil, agar sikap dukungan pemerintah Indonesia kepada Palestina tidak hanya bersifat retorik belaka.
"Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah RI atas konsistensinya mendukung perjuangan kemerdekaan negara Palestina dari penjajahan zionis Israel dan tidak pernah mengaku Israel sebagai negara, tetapi harus ada langkah yang lebih konkret,” tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(cip)
tulis komentar anda