Amien Rais Bermuram di Idul Fitri karena Al Aqsa Diserang Israel

Kamis, 13 Mei 2021 - 16:49 WIB
Amien Rais tidak bisa merasakan kenikmatan Idul Fitri secara penuh karena umat Islam di Palestina sedang berjuang mempertahankan harga diri dan nyawa melawan Zionis Israel. Foto/instagram
JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais merasa tidak berbahagia sepenuhnya dalam perayaan Idul Fitri tahun ini. Itu semua karena masalah di Palestina, di mana Masjid Al Aqsa diserang oleh Israel, saat warga setempat tengah melakukan ibadah Ramadhan.

Hal ini disampaikan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu lewat video berdurasi sekitar 10 menit di akun Instagram Partai Ummat , Kamis (13/5/2021).

"Di hari raya ini, tentunya saya sendiri, tidak bisa berbahagia penuh, meskipun di hari Idul Fitri ini adalah hari kemenangan, hari di mana kita dianggap fitrah kembali, karena kita ada keprihatinan yang sangat mendalam, karena di Palestina sana, tengah terjadi brutalitas, kezaliman, kebiadaban yang dilakukan oleh tentara Israel yang zionis itu," kata Amien.

"Mereka mengebom saudara-saudara kita yang sedang salat malam, salat tarawih. Tapi juga di jalur Gaza, bangunan yang sangat tinggi, bertingkat milik teman-teman muslim diruntuhkan pakai bom, terus helikopter meraung-raung, sepanjang malam, sepanjang siang. Ada airstrike, pemboman, bahkan yang gawat lagi ada affection. Jadi para pemukim di West Spring di barat Yordania itu digeruduk oleh orang zionis itu, yang bermukim diusir seperti katakanlah mengusir hewan," sambungnya.





Menurut Amien, apa yang terjadi di Palestina itu perlu direfleksikan, kenapa hal seperti ini terus terjadi. Menurutnya, negara-negara muslim di Arab itu sudah kehilangan jati dirinya, orang yang tidak tahu jati dirinya itu tidak bisa menjelaskan siapa dirinya, apa yang harus diperbuat, tidak tahu cara menyongsong tantangan masa depan. Mereka jadi bingung, galau, serba tidak menentu, sehingga ada pihak lain yang memberikan identitas, mendikte dan itu benar-benar luar biasa.

"Jadi saya tidak mau membicarakan kebuasan dan kebiadaban mereka, tapi saya mau menarik bagaimana dengan kita, " tukasnya.

"Jadi sesungguhnya, apa yang terjadi di Palestina itu, kita jangan pernah melupakan bahwa medan pertarungan itu tidak hanya di Palestina, tapi di Capitol Hill, gedung kongres dan senat Amerika Serikat, juga di White House, juga di Pentagon Menteri Pertahanan, trio tiga ini ditambah dengan media massa yang di New York dan lain-lain sebagai pembentuk opini, semua menyalahkan Palestina, semua membela Israel yang zionis itu, yang expansionis dan yang rasialis itu, ini berat sekali," bebernya.

Mantan Ketua MPR ini melihat, hal ini diperberat oleh negara Islam lainnya yang juga sedang mengalami krisis identitas. Jadi kepedulian negara-negara Islam terhadap teman-teman Palestina ini sumir. Ketika ada orang yang Islamofobia yang menghujat Nabi Muhammad SAW, menghujat Allah SWT, menghujat agama Islam, menghujat kaum muslim, warga muslim itu menanggapi denha santai.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More