ICW Ungkap OTT Bupati Nganjuk Dipimpin Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK
Senin, 10 Mei 2021 - 10:38 WIB
JAKARTA - Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi ( OTT KPK ) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat pada Senin (10/5/2021) dini hari dikabarkan dipimpin oleh salah satu dari 75 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Kabar ini diungkapkan oleh peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021). "OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK," katanya.
Kurnia pun merasa aneh, lantaran seseorang yang memimpin OTT tersebut dianggap tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan.
Baca juga: BREAKING NEWS, KPK OTT Bupati Nganjuk
"Jika TWK dianggap sebagai tes untuk menguji rasa cinta terhadap Tanah Air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu? Menangkap koruptor, musuh bangsa Indonesia, dengan risiko yang kadang kala dapat mengancam nyawanya sendiri," katanya.
Kurnia pun sangat menyayangkan Tes Wawasan Kebangsaan menjadi alat untuk menyingkirkan pegawai KPK yang berintegritas dalam memberantas korupsi. "Maka dari itu, kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Bisa dibayangkan, tatkala ada pegawai yang bekerja maksimal, malah disingkirkan oleh Pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron tidak membantah terkait adanya OTT terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Tak hanya Bupati Nganjuk, tim juga mengamankan sejumlah uang dalam operasi senyap tersebut.
Baca juga: Rekam Jejak Bupati Nganjuk Novi Rahmat Hidayat yang Kena OTT KPK
Kabar ini diungkapkan oleh peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021). "OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK," katanya.
Kurnia pun merasa aneh, lantaran seseorang yang memimpin OTT tersebut dianggap tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan.
Baca juga: BREAKING NEWS, KPK OTT Bupati Nganjuk
"Jika TWK dianggap sebagai tes untuk menguji rasa cinta terhadap Tanah Air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu? Menangkap koruptor, musuh bangsa Indonesia, dengan risiko yang kadang kala dapat mengancam nyawanya sendiri," katanya.
Kurnia pun sangat menyayangkan Tes Wawasan Kebangsaan menjadi alat untuk menyingkirkan pegawai KPK yang berintegritas dalam memberantas korupsi. "Maka dari itu, kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Bisa dibayangkan, tatkala ada pegawai yang bekerja maksimal, malah disingkirkan oleh Pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron tidak membantah terkait adanya OTT terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Tak hanya Bupati Nganjuk, tim juga mengamankan sejumlah uang dalam operasi senyap tersebut.
Baca juga: Rekam Jejak Bupati Nganjuk Novi Rahmat Hidayat yang Kena OTT KPK
tulis komentar anda