Politikus Gerindra Jodohkan Prabowo-Anies, Pengamat Bilang Cuma Naikkan Bargaining
Selasa, 23 Maret 2021 - 12:27 WIB
JAKARTA - Wacana penyandingan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024 menyita perhatian sejumlah pihak. Ada yang setuju, ada yang menolak.
Namun, menurut Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai duet Prabowo-Anies Baswedan tidak akan menambah signifikan perolehan suara secara elektoral.
"Wacana yang dilontarkan Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Mahesa terkait pasangan Prabowo-Anies dalam Pilpres 2024 sebagai pasangan terbaik dan cocok saya kira bisa saja hanya sekadar menaikkan bargaining saja," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Selasa (23/3/2021).
Sebab, kata Arif, Prabowo-Anies bisa disebut dari basis massa satu rumpun. Artinya, kata Arif, pendukung Prabowo sebagian besar juga merupakan pendukung Anies Baswedan.
"Jadi, ketika mereka berduet secara elektoral tidak menambah signifikan perolehan suara. Padahal dalam pilpres, salah satu yang diperhitungkan adalah apakah pasangan tersebut bisa menambah dukungan pemilih atau tidak?" ujar Arif.
Dia menjelaskan bahwa jika berasal dari basis massa yang sama tentu tidak signifikan, karena itu konfigurasi pasangan yang punya daya ungkit elektoral yang kerap menjadi pertimbangan utama. "Meski demikian, sebagai wacana politik hal tersebut tidak ada masalah dan memperkaya diskursus politik," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring tidak setuju jika Anies Baswedan berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut diketahui dari cuitan Tifatul Sembiring di akun Twitternya, @tifsembiring, Senin (22/3/2021).
Namun, menurut Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai duet Prabowo-Anies Baswedan tidak akan menambah signifikan perolehan suara secara elektoral.
"Wacana yang dilontarkan Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Mahesa terkait pasangan Prabowo-Anies dalam Pilpres 2024 sebagai pasangan terbaik dan cocok saya kira bisa saja hanya sekadar menaikkan bargaining saja," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Selasa (23/3/2021).
Sebab, kata Arif, Prabowo-Anies bisa disebut dari basis massa satu rumpun. Artinya, kata Arif, pendukung Prabowo sebagian besar juga merupakan pendukung Anies Baswedan.
"Jadi, ketika mereka berduet secara elektoral tidak menambah signifikan perolehan suara. Padahal dalam pilpres, salah satu yang diperhitungkan adalah apakah pasangan tersebut bisa menambah dukungan pemilih atau tidak?" ujar Arif.
Dia menjelaskan bahwa jika berasal dari basis massa yang sama tentu tidak signifikan, karena itu konfigurasi pasangan yang punya daya ungkit elektoral yang kerap menjadi pertimbangan utama. "Meski demikian, sebagai wacana politik hal tersebut tidak ada masalah dan memperkaya diskursus politik," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring tidak setuju jika Anies Baswedan berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut diketahui dari cuitan Tifatul Sembiring di akun Twitternya, @tifsembiring, Senin (22/3/2021).
Lihat Juga :
tulis komentar anda