Pemerintah Berniat Impor Beras, Anwar Abbas: Kok Tidak Sesuai Instruksi Presiden?

Minggu, 21 Maret 2021 - 13:03 WIB
Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengkritik rencana impr beras oleh pemerintah. Foto/majalah SM
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik kebijakan pemerintah yang berencana mengimpor beras dari Thailand. Menurut Anwar, kebijakan tersebut tidak sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi .

"Mengapa dalam kasus beras ini kok yang terjadi seperti ini? Kenapa kok tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh presiden? Kalau alasannya kualitas produk beras kita tidak memenuhi standar yang ada lalu siapa yang akan membeli beras rakyat?" ungkap Anwar melalui keterangan resminya, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: PDIP Minta Mendag Tak Paksakan Impor Beras dan Garam

Pernyataan Anwar disampaikan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan mengimpor beras sebanyak sampai 1,5 juta ton pada akhir Maret 2021. Anwar Abbas mengaku atas rencana pemerintah tersebut.

Sebab sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras pada masa panen raya karena berpotensi menghancurkan harga beras petani.



"Apalagi, kalau kita kaitkan dan hubungkan dengan pernyataan presiden yang telah mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri dan jangan membeli produk asing apalagi produk-produk tersebut sudah bisa disuply oleh anak-anak bangsa," beber Ketua PP Muhammadiyah untuk bidang ekonomi itu.



Anwar menyatakan bahwa kebijakan impor beras akan menyengsarakan para petani beras. Ia meminta agar para menteri mematuhi instruksi Presiden Jokowi yang meminta untuk lebih menghargai dan cinta terhadap produk lokal.

"Saya betul-betul menggaris bawahi apa yang disampaikan oleh presiden agar kita membeli produk bangsa kita sendiri karena memang tugas negara dan pemerintah itu menurut konstitusi kita adalah untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat," tutur Anwar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More