Kisruh AHY-Moeldoko, Mampukah Sang Mayor Menangi Pertempuran?
Selasa, 16 Maret 2021 - 17:04 WIB
JAKARTA - Konflik Partai Demokrat terus berlanjut, bahkan semakin sengit. Adu kuat dilakukan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kelompok hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang pimpinan Moeldoko.
AHY dan Moeldoko sama-sama mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Keduanya pun sama-sama lulusan terbaik akademi militer. AHY lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000, sedangkan Moeldoko lulusan terbaik Akabri pada 1981.
Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebelum menjabat Panglima TNI, pernah juga menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Sementara itu, AHY mundur sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada September 2016 dengan pangkat terakhir mayor.
Sementara, AHY yang merupakan putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002. AHY juga sempat ditugaskan ke wilayah konflik bersama Kontingen Garuda.
AHY diberangkatkan ke Lebanon bersama personel TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB pada November 2006. Misi perdamaian di Lebanon itu selama sekitar setahun.
Pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu juga meraih penghargaan bintang Adhi Makayasa. Penghargaan itu disematkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2000 silam.
Kemudian, suami dari mantan Artis Anissa Pohan itu juga meresmikan lembaga kajian The Yudhoyono Institute pada 10 Agustus 2017. Lalu, mampukah AHY yang saat mundur dari TNI berpangkat mayor itu memenangkan pertarungan melawan Moeldoko, seorang mantan Panglima TNI?
"Apakah AHY mampu memenangkan pertarungan melawan Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI? Tentu masih belum jelas hasil endingnya dari pertempuran ini," ujar Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Selasa (16/3/2021).
Namun, kata Arif, hari ini AHY dapat dukungan publik luas sehingga bisa jadi bahan pertimbangan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Selain itu, AHY juga di-backup loyalisnya SBY, sebab selemah-lemahnya SBY ia merupakan mantan presiden 2 periode yang tentu masih banyak memiliki kekuatan," kata Arif.
AHY dan Moeldoko sama-sama mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Keduanya pun sama-sama lulusan terbaik akademi militer. AHY lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000, sedangkan Moeldoko lulusan terbaik Akabri pada 1981.
Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebelum menjabat Panglima TNI, pernah juga menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Sementara itu, AHY mundur sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada September 2016 dengan pangkat terakhir mayor.
Sementara, AHY yang merupakan putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002. AHY juga sempat ditugaskan ke wilayah konflik bersama Kontingen Garuda.
AHY diberangkatkan ke Lebanon bersama personel TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB pada November 2006. Misi perdamaian di Lebanon itu selama sekitar setahun.
Pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu juga meraih penghargaan bintang Adhi Makayasa. Penghargaan itu disematkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2000 silam.
Kemudian, suami dari mantan Artis Anissa Pohan itu juga meresmikan lembaga kajian The Yudhoyono Institute pada 10 Agustus 2017. Lalu, mampukah AHY yang saat mundur dari TNI berpangkat mayor itu memenangkan pertarungan melawan Moeldoko, seorang mantan Panglima TNI?
"Apakah AHY mampu memenangkan pertarungan melawan Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI? Tentu masih belum jelas hasil endingnya dari pertempuran ini," ujar Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Selasa (16/3/2021).
Namun, kata Arif, hari ini AHY dapat dukungan publik luas sehingga bisa jadi bahan pertimbangan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Selain itu, AHY juga di-backup loyalisnya SBY, sebab selemah-lemahnya SBY ia merupakan mantan presiden 2 periode yang tentu masih banyak memiliki kekuatan," kata Arif.
(dam)
tulis komentar anda