Songsong Bulan Bung Karno, Balitpus Refleksikan Konstruksi Historis PDI Perjuangan
Kamis, 11 Maret 2021 - 06:17 WIB
JAKARTA - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuanga n, Sirmadji Tjondro Pragolo merunut Partai Nasional Indonesia (PNI) lahir sebagai wujud perlawanan kepada kolonialisme.
Di era Orde Baru, muncul dinamika politik baru, sehingga terjadi fusi pada 10 Januari 1973 dengan kelahiran Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Sejarah berjalan dan pemerintah terus mengintervensi PDI saat dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Konflik pun semakin dinamis menjadi konflik ideologis hingga terjadi peristiwa Kudatuli. "Kemudian lahir PDI Perjuangan yang merupakan kelanjutkan PDI. Hal paling penting, tak boleh menyebut PDIP tetapi harus disebut sebagai PDI Perjuangan, yang merupakan manifestasi dari perjuangan yang tak pernah berhenti. Pada Pemilu 1999, PDI Perjuangan pun dipercaya rakyat sebagai pemenang Pemilu," tuturnya.
Di era Orde Baru, muncul dinamika politik baru, sehingga terjadi fusi pada 10 Januari 1973 dengan kelahiran Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Sejarah berjalan dan pemerintah terus mengintervensi PDI saat dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Konflik pun semakin dinamis menjadi konflik ideologis hingga terjadi peristiwa Kudatuli. "Kemudian lahir PDI Perjuangan yang merupakan kelanjutkan PDI. Hal paling penting, tak boleh menyebut PDIP tetapi harus disebut sebagai PDI Perjuangan, yang merupakan manifestasi dari perjuangan yang tak pernah berhenti. Pada Pemilu 1999, PDI Perjuangan pun dipercaya rakyat sebagai pemenang Pemilu," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda