Kudeta di Demokrat dan Berkarya, Gatot: Politik Kita Menyimpang dari Pancasila

Minggu, 07 Maret 2021 - 09:10 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai, pengambilalihan paksa kursi ketua umum partai politik mencerminkan kondisi yang tidak sehat. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai, pengambilalihan paksa kursi ketua umum partai politik mencerminkan kondisi yang tidak sehat. Hal itu dikatakannya untuk melihat peristiwa di Partai Demokrat dan Berkarya .

"Contohnya yang baru-baru terjadi. Demokrat mau diambil, Berkarya dengan mudah diambil, jadi ngapain kita capek-capek bikin partai? Kita tunggu aja lah nanti kita rebut dengan cara-cara seperti ini, seperti ini, ini kan politik yang tidak sehat seperti ini," kata Gatot seperti dilihat dalam channel YouTube Bang Arief pada Minggu (7/3/2021).

Gatot juga menilai saat ini praktik politik di Indonesia sudah menyimpang dari Pancasila. Ia mencontohkan terjadinya money politics pada saat voting dalam pengambilan keputusan. Menurut dia, yang sesuai dengan keadaban bangsa ialah sistem musyawarah.

Baca juga: Cerita Gatot Nurmantyo Tolak Lengserkan AHY demi Kursi Ketum Demokrat





"Kemudian saya katakan politik kita sudah menyimpang dari Pancasila. Di sila keempatnya. Itulah demokrasi kita kan di situ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Jadi musyawarah itu sekarang sudah enggak. (Yang dipilih) voting, begitu voting money politics bisa terjadi," tuturnya.

Menurut Gatot, pihak yang melakukan penyimpangan terhadap hal itu adalah oknum politikus. Itulah realitas politik yang saat ini ia lihat.

Baca juga: Apa Penyebab AHY dan Gatot Ungguli Puan di Survei Capres 2024?

(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More