Terima Audiensi Korban Jiwasraya, Moeldoko: Kami Akan Panggil Menteri BUMN
Rabu, 03 Maret 2021 - 14:35 WIB
JAKARTA - Di saat namanya dituding sebagai dalang panasnya kisruh Partai Demokrat, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima audiensi para nasabah yang menjadi korban korupsi PT Jiwasraya . Korban yang tergabung dalam Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FKNJ) tersebut mendatangi kantor Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (2/3/2021) kemarin.
Audiensi ini disebut merespons keinginan para korban yang meminta bisa bertemu langsung dengan Moeldoko untuk menyampaikan persoalan 5,3 juta nasabah Jiwasraya.Moeldoko mengatakan audensi iniadalah lagnkahkonkret KSP sesuai tugas dan fungsinya untuk membantu nasabah.
(Baca:Awas, Nasabah Jiwasraya yang Tolak Restrukturisasi Nggak Bakal Dapat Dana)
Terlebih, salah satu permintaan FKNJ dalam audiensi dengan Moeldoko adalah untuk bisa bertemu Menteri BUMN Erick Thohir dan manajemen PT Jiwasraya."Kami akan panggil terlebih dahulu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, agar bisa melihat permasalahan ini dari dua sisi. Setelah itu akan kami pertemukan dengan FKNJ untuk mencari solusi terbaik," ungkap Moeldoko melalui keterangan persnya, Rabu (3/3/2021).
Selain pertemuan dengan Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, ada beberapa poin yang menjadi permohonan FKNJ. Salah satunya mengenai sosialisasi skema restrukturisasi yang dinilai berbau intimidasi. Seperti disampaikan Ketua FKNJ Ana Rustiana bersama lima perwakilannya.
Ana menjelaskan, kasus Jiwasraya melibatkan korban sebanyak 5,3 juta nasabah. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen di antaranya merupakan nasabah kalangan menengah ke bawah. Adapun kata Ana, hingga saat ini Jiwasraya belum bisa menyelesaikan gagal bayar kepada para nasabahnya."Terutama dari dua skema yang ditawarkan. Hingga saat ini tidak dilakukan Jiwasraya," jelas Ana.
(Baca:BMD Minta AHY Mundur dari Ketum Demokrat dan Dukung Moeldoko di KLB April)
Dari apa yang dipaparkan Ana, para nasabah berharap Jiwasraya tetap hidup dengan sinergi BUMN. Selain itu, nasabah juga ingin pembayaran manfaat berjalan tiap bulan, seperti manfaat pendidikan, kesehatan dan bulanan pensiunan. Ana juga menambahkan, FKNJ berharap opsi restrukturisasi yang lebih baik dan solutif dan tidak merugikan nasabah.
Dalam pertemuan itu, Moeldoko yang didampingi Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP), Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro berencana memfasilitasi pertemuan FKNJ dengan pihak Kementerian BUMN dan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Audiensi ini disebut merespons keinginan para korban yang meminta bisa bertemu langsung dengan Moeldoko untuk menyampaikan persoalan 5,3 juta nasabah Jiwasraya.Moeldoko mengatakan audensi iniadalah lagnkahkonkret KSP sesuai tugas dan fungsinya untuk membantu nasabah.
(Baca:Awas, Nasabah Jiwasraya yang Tolak Restrukturisasi Nggak Bakal Dapat Dana)
Terlebih, salah satu permintaan FKNJ dalam audiensi dengan Moeldoko adalah untuk bisa bertemu Menteri BUMN Erick Thohir dan manajemen PT Jiwasraya."Kami akan panggil terlebih dahulu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, agar bisa melihat permasalahan ini dari dua sisi. Setelah itu akan kami pertemukan dengan FKNJ untuk mencari solusi terbaik," ungkap Moeldoko melalui keterangan persnya, Rabu (3/3/2021).
Selain pertemuan dengan Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya, ada beberapa poin yang menjadi permohonan FKNJ. Salah satunya mengenai sosialisasi skema restrukturisasi yang dinilai berbau intimidasi. Seperti disampaikan Ketua FKNJ Ana Rustiana bersama lima perwakilannya.
Ana menjelaskan, kasus Jiwasraya melibatkan korban sebanyak 5,3 juta nasabah. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen di antaranya merupakan nasabah kalangan menengah ke bawah. Adapun kata Ana, hingga saat ini Jiwasraya belum bisa menyelesaikan gagal bayar kepada para nasabahnya."Terutama dari dua skema yang ditawarkan. Hingga saat ini tidak dilakukan Jiwasraya," jelas Ana.
(Baca:BMD Minta AHY Mundur dari Ketum Demokrat dan Dukung Moeldoko di KLB April)
Dari apa yang dipaparkan Ana, para nasabah berharap Jiwasraya tetap hidup dengan sinergi BUMN. Selain itu, nasabah juga ingin pembayaran manfaat berjalan tiap bulan, seperti manfaat pendidikan, kesehatan dan bulanan pensiunan. Ana juga menambahkan, FKNJ berharap opsi restrukturisasi yang lebih baik dan solutif dan tidak merugikan nasabah.
Dalam pertemuan itu, Moeldoko yang didampingi Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP), Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro berencana memfasilitasi pertemuan FKNJ dengan pihak Kementerian BUMN dan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
(muh)
tulis komentar anda