KKSB Berulah Lagi, Bikin Aksi Teror dan Kekerasan di Intan Jaya
Senin, 01 Maret 2021 - 19:00 WIB
JAKARTA - Kelompok Kriminal dan Sipil Bersenjata (KKSB) berulah lagi. Mereka mengganggu pos dan aktivitas TNI , baru-baru ini di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Kejadian ini terjadi saat sedang perpindahan pasukan, di mana dua orang KKSB menembak dari arah belakang sehingga terjadi kontak tembak," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 28 Februari 2021 dini hari sekitar pukul 00.15 WIT di distrik Hitadipa. Satu orang KKSB berhasil dilumpuhkan dalam peristiwa itu. "1 orang berhasil dilumpuhkan sedangkan 1 orang lagi lari meninggalkan temannya sambil membawa senjata dan dari pihak TNI tidak ada korban,” kata Suriastawa.
Menurutnya, pihak KKSB ini kerap mengaburkan fakta di lapangan. Mereka yang selamat membuat informasi salah di tengah masyarakat. "Yang selamat selalu membawa kabur senjata temannya dan diposting di media sosial bahwa korban adalah warga sipil," terangnya.
Pihaknya meyakini bahwa korban adalah KKSB. Di antaranya karena warga sekitar tidak mengenal korban. "Selain tak dikenal warga dilokasi kejadian, tidak mungkin warga yang baik menembaki pergerakan aparat TNI di tengah malam," terang Suriastawa.
Dia melanjutkan sebelumnya KKSB membuat keamanan di Intan Jaya terganggu. Hal itu karena aksi teror dan kekerasan yang dilakukan KKSB. Suriastawa mencatat sejumlah bentuk kekerasan atau teror KKSB kepada masyarakat sekitar.
"Fakta-fakta yang memperlihatkan bahwa adanya intimidasi dari KKSB terhadap masyarakat di antaranya adalah adanya pembakaran 1 unit rumah masyarakat atas nama Oti Abugau, penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang, pembacokan terhadap tukang ojek dan penembakan serta pembacokan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa," papar Suriastawa.
Dia juga menyinggung soal pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga. Pihaknya menegaskan terus berkoordinasi dengan aparat lainnya untuk menutup serta mengamati jalur-jalur klasik yang biasa digunakan sebagai jalur pelolosan KKSB.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
"Kejadian ini terjadi saat sedang perpindahan pasukan, di mana dua orang KKSB menembak dari arah belakang sehingga terjadi kontak tembak," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 28 Februari 2021 dini hari sekitar pukul 00.15 WIT di distrik Hitadipa. Satu orang KKSB berhasil dilumpuhkan dalam peristiwa itu. "1 orang berhasil dilumpuhkan sedangkan 1 orang lagi lari meninggalkan temannya sambil membawa senjata dan dari pihak TNI tidak ada korban,” kata Suriastawa.
Menurutnya, pihak KKSB ini kerap mengaburkan fakta di lapangan. Mereka yang selamat membuat informasi salah di tengah masyarakat. "Yang selamat selalu membawa kabur senjata temannya dan diposting di media sosial bahwa korban adalah warga sipil," terangnya.
Pihaknya meyakini bahwa korban adalah KKSB. Di antaranya karena warga sekitar tidak mengenal korban. "Selain tak dikenal warga dilokasi kejadian, tidak mungkin warga yang baik menembaki pergerakan aparat TNI di tengah malam," terang Suriastawa.
Dia melanjutkan sebelumnya KKSB membuat keamanan di Intan Jaya terganggu. Hal itu karena aksi teror dan kekerasan yang dilakukan KKSB. Suriastawa mencatat sejumlah bentuk kekerasan atau teror KKSB kepada masyarakat sekitar.
"Fakta-fakta yang memperlihatkan bahwa adanya intimidasi dari KKSB terhadap masyarakat di antaranya adalah adanya pembakaran 1 unit rumah masyarakat atas nama Oti Abugau, penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang, pembacokan terhadap tukang ojek dan penembakan serta pembacokan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa," papar Suriastawa.
Baca Juga
Dia juga menyinggung soal pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga. Pihaknya menegaskan terus berkoordinasi dengan aparat lainnya untuk menutup serta mengamati jalur-jalur klasik yang biasa digunakan sebagai jalur pelolosan KKSB.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(kri)
tulis komentar anda