Pemecatan 7 Kader Dinilai Bakal Mempercepat KLB Demokrat

Senin, 01 Maret 2021 - 17:04 WIB
Pengamat politik yang juga pegiat media dan media sosial, Ninoy Karundeng mengatakan, KLB Partai Demokrat diyakini cepat atau lambat akan terlaksana. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat diyakini cepat atau lambat akan terlaksana. Ada beberapa faktor yang memicunya, antara lain kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum mumpuni, penguasaan dalam satu keluarga, dan hilangnya elan vital dan raison d'etre dari tubuh Demokrat.

"Berbagai faktor lain ikut mengakselerasi konflik internal Demokrat menjadi konflik keluar partai, karena SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memainkan kartu playing victim, menggoreng isu kudeta," kata pengamat politik yang juga pegiat media dan media sosial, Ninoy Karundeng mengomentari kisruh Partai Demokrat di Jakarta, Senin (1/3/2021).

Lebih lanjut dijelaskan Ninoy, pola dan strategi playing victim alias merasa dizalimi yang dipraktikkan SBY adalah dengan menyalahkan eksternal Demokrat. Padahal, isu adanya KLB disebabkan oleh keroposnya kepemimpinan AHY dan SBY.

Baca juga: Demokrat Pecat 7 Kader, Salah Satunya Marzuki Alie

"AHY dan SBY di Demokrat tidak memiliki elan vital sama sekali. Sehingga sejak dikuasai oleh Dinasti Cikeas, Demokrat tidak memiliki raison d'etre sebagai partai," papar Ninoy.



Ninoy Karundeng mencontohkan, meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikuasai oleh trah Soekarno, tapi sosok Bung Karno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi yang jelas serta sepak terjang Megawati yang membela wong cilik, membuat PDIP tetap menjadi partai besar pascareformasi.

Sementara Demokrat dengan AHY dan pentolan partai, termasuk SBY tidak mampu menarik dukungan publik. Penyebabnya adalah persepsi terhadap SBY di mata publik sebagai sosok yang suka mencampuri urusan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal kinerja SBY tidak semoncer Jokowi di bidang infrastruktur.

Baca juga: Jhoni Allen: SBY Masuk Demokrat Setelah Verifikasi 2004, Cuma Sumbang Rp100 Juta

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More