Ahok Ceritakan Kisahnya Bareng Jokowi dan Selalu Dibela Megawati
Jum'at, 12 Februari 2021 - 17:23 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) ikut merayakan kegiatan Imlek yang digelar PDI Perjuangan (PDIP) dengan tema “Imlekan Bareng Banteng” pada Jumat (12/2/2021). Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Ahok pun menyampaikan testimoni.
Dalam testimoninya, Ahok menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang dianggapnya sejak dulu konsisten memperjuangkan hak bagi anak bangsa untuk bisa menjadi apapun. Dia merasa apa yang disampaikan tersebut karena pengalamannya, sehingga dirinya memutuskan untuk bergabung ke PDIP walaupun ada tawaran datang dari parpol lainnya.
"PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai ketua umum ini sudah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Nah saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin kan," kata Ahok.
Diceritakannya, saat Pilgub DKI Jakarta 2012, dirinya banyak mendengar saat itu bahwa sebenarnya Joko Widodo (Jokowi) bukan hendak dipasangkan dengan dirinya sebagai calon wakil. Ahok mengaku saat itu dirinya justru dianggap akan menurunkan nilai elektabilitas seorang Jokowi. "Karena saya keturunan Tionghoa, agama saya juga yang minoritas. Tapi Ibu Mega kan memutuskan tidak, Ibu Mega cari orang yang bisa kerja," kata BTP.
Sama halnya ketika pada pilgub Jakarta berikutnya, BTP mengaku banyak yang berusaha memaksanya mundur dari pencalonan. "Banyak sekali orang minta saya mundur supaya saya tidak mengganggu keharmonisan tanda kutip. Tapi Ibu Mega mengatakan saya memilih Ahok untuk maju karena dia bisa kerja dan terbukti. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, dan bukti konkret Ibu Mega seorang negarawan. PDI Perjuangan adalah tempat kita bisa bernaung untuk bisa berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," beber Ahok.
Karena itu, baginya, PDIP adalah sahabat yang lebih dari saudara dalam memperjuangkan ideologi Pancasila. Menurut Ahok, ini bukan soal jabatan politik tapi murni memperjuangkan cita-cita Indonesia seperti disampaikan Bung Karno ketika memproklamasikan NKRI. "(Bahwa) Kita harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jabatan enggak penting. Buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan, mewujudkan ini semua? Itu yang saya pilih dan saya putuskan itu," kata Ahok.
Dalam testimoninya, Ahok menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang dianggapnya sejak dulu konsisten memperjuangkan hak bagi anak bangsa untuk bisa menjadi apapun. Dia merasa apa yang disampaikan tersebut karena pengalamannya, sehingga dirinya memutuskan untuk bergabung ke PDIP walaupun ada tawaran datang dari parpol lainnya.
"PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai ketua umum ini sudah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Nah saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin kan," kata Ahok.
Diceritakannya, saat Pilgub DKI Jakarta 2012, dirinya banyak mendengar saat itu bahwa sebenarnya Joko Widodo (Jokowi) bukan hendak dipasangkan dengan dirinya sebagai calon wakil. Ahok mengaku saat itu dirinya justru dianggap akan menurunkan nilai elektabilitas seorang Jokowi. "Karena saya keturunan Tionghoa, agama saya juga yang minoritas. Tapi Ibu Mega kan memutuskan tidak, Ibu Mega cari orang yang bisa kerja," kata BTP.
Sama halnya ketika pada pilgub Jakarta berikutnya, BTP mengaku banyak yang berusaha memaksanya mundur dari pencalonan. "Banyak sekali orang minta saya mundur supaya saya tidak mengganggu keharmonisan tanda kutip. Tapi Ibu Mega mengatakan saya memilih Ahok untuk maju karena dia bisa kerja dan terbukti. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, dan bukti konkret Ibu Mega seorang negarawan. PDI Perjuangan adalah tempat kita bisa bernaung untuk bisa berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," beber Ahok.
Karena itu, baginya, PDIP adalah sahabat yang lebih dari saudara dalam memperjuangkan ideologi Pancasila. Menurut Ahok, ini bukan soal jabatan politik tapi murni memperjuangkan cita-cita Indonesia seperti disampaikan Bung Karno ketika memproklamasikan NKRI. "(Bahwa) Kita harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jabatan enggak penting. Buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan, mewujudkan ini semua? Itu yang saya pilih dan saya putuskan itu," kata Ahok.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda