Romo Benny Bilang Jangan Lagi Singgung Isu SARA di Medsos
Senin, 01 Februari 2021 - 09:39 WIB
JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo ( Romo Benny ) mengatakan bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia tidak lagi meributkan hal yang remeh-temeh dan lelah bergulat dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang kontraproduktif. Dia berharap isu SARA tidak perlu lagi dibagikan atau dibicarakan di ruang publik seperti media sosial (medsos).
"Setiap kali kita bicara, beropini di publik, ruang publik atau medsos, tidak boleh lagi menyinggung SARA, etnis, ras, juga hal-hal yang dirasa menyinggung sesama apalagi (dengan menggunakan) ujaran hewan-hewan ini dan itu, jangan itu," ujar Benny dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Hari Ini, Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri Soal Cuitan Islam Agama Arogan
Rohaniwan yang populer dipanggil Romo Benny itu pun mengajak seluruh elemen Bangsa Indonesia untuk memikirkan kemajuan. "Bagaimana Bangsa Indonesia bisa menjadi unggul dengan melakukan hal-hal yang produktif dan memikirkan inovasi-inovasi untuk pembangunan bangsa," tuturnya.
Dia berpendapat, isu SARA tidak akan memicu keributan yang mengarah ke perpecahan jika pengguna medsos bisa bijak dan arif dalam menggunakannya. "Etika perlu diperhatikan dalam bermedia sosial, etika itu bukan lagi menjadi sesuatu yang diatur atau dipaksakan, melainkan menjadi sebuah kesadaran bersama masyarakat," kata Benny mengutip Imanuel Kant.
Baca juga: Abu Janda Sebut 'Islam Agama Arogan' Ditujukan ke Tengku Zul
"Jasmerah, itu kata Bung Karno. Mengapa penting kita tidak meninggalkan sejarah? Agar kita tahu bahwa Bangsa ini terbentuk karena rasa persatuan dan saling menghargai perbedaan satu sama lain, kemajemukan yang kita miliki. Itulah salah satu kunci untuk menuju Indonesia unggul," tegas Benny.
Dia pun mengimbau ini pula saatnya kita menerapkan pendidikan yang mengajarkan cinta kepada Tanah Air dan Bangsa Indonesia, sesuai dengan yang diamanatkan para pendiri bangsa kita, termasuk Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia. Kata Benny, penguasaan informasi itu penting.
"Seperti kata Fransisco Bacon, siapa menguasai informasi dia akan menguasai dunia. Akan tetapi penguasaan terhadap informasi dan teknik informasi harus dimanfaatkan dengan sangat baik dan diarahkan untuk pembangunan nasional, pembangunan bangsa dan negara, bukan malah dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak produktif dan singgung-menyingung SARA," pungkasnya.
"Setiap kali kita bicara, beropini di publik, ruang publik atau medsos, tidak boleh lagi menyinggung SARA, etnis, ras, juga hal-hal yang dirasa menyinggung sesama apalagi (dengan menggunakan) ujaran hewan-hewan ini dan itu, jangan itu," ujar Benny dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Hari Ini, Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri Soal Cuitan Islam Agama Arogan
Rohaniwan yang populer dipanggil Romo Benny itu pun mengajak seluruh elemen Bangsa Indonesia untuk memikirkan kemajuan. "Bagaimana Bangsa Indonesia bisa menjadi unggul dengan melakukan hal-hal yang produktif dan memikirkan inovasi-inovasi untuk pembangunan bangsa," tuturnya.
Dia berpendapat, isu SARA tidak akan memicu keributan yang mengarah ke perpecahan jika pengguna medsos bisa bijak dan arif dalam menggunakannya. "Etika perlu diperhatikan dalam bermedia sosial, etika itu bukan lagi menjadi sesuatu yang diatur atau dipaksakan, melainkan menjadi sebuah kesadaran bersama masyarakat," kata Benny mengutip Imanuel Kant.
Baca juga: Abu Janda Sebut 'Islam Agama Arogan' Ditujukan ke Tengku Zul
"Jasmerah, itu kata Bung Karno. Mengapa penting kita tidak meninggalkan sejarah? Agar kita tahu bahwa Bangsa ini terbentuk karena rasa persatuan dan saling menghargai perbedaan satu sama lain, kemajemukan yang kita miliki. Itulah salah satu kunci untuk menuju Indonesia unggul," tegas Benny.
Dia pun mengimbau ini pula saatnya kita menerapkan pendidikan yang mengajarkan cinta kepada Tanah Air dan Bangsa Indonesia, sesuai dengan yang diamanatkan para pendiri bangsa kita, termasuk Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia. Kata Benny, penguasaan informasi itu penting.
"Seperti kata Fransisco Bacon, siapa menguasai informasi dia akan menguasai dunia. Akan tetapi penguasaan terhadap informasi dan teknik informasi harus dimanfaatkan dengan sangat baik dan diarahkan untuk pembangunan nasional, pembangunan bangsa dan negara, bukan malah dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak produktif dan singgung-menyingung SARA," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda