Reformasi Internal dan Penegakan Hukum Masih Jadi PR Utama Kapolri ke Depan
Senin, 11 Januari 2021 - 18:24 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai ada beberapa tantangan utama yang harus diperhatikan oleh calon Kapolri baru.
Pertama menurut Ujang adalah reformasi di internal Polri. “Reformasi internal ini merupakan isu rutin yang selalu disuarakan di setiap pergantian Kapolri. Namun demikian, hal ini merupakan permasalahan serius yang harus menjadi fokus tersendiri bagi Kapolri terpilih,” ujar Ujang dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).
(Baca Juga: Bursa Calon Kapolri, Trimedya Dengar Komjen Sigit Sudah Dipanggil Jokowi)
Menurut Ujang, struktur organisasi yang kuat dan bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan yang ada di tengah masyarakat sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti sekarang ini. “Perkembangan dan perubahan ini terjadi cepat sekali seiring dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Tantangan lainnya adalah bagaimana menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di tengah pandemi Covid-19 dan minusnya ekonomi.
(Baca Juga: Pengamat Yakin Komjen Sigit Dipilih Jokowi Jadi Kapolri, Ini Alasannya)
“Polri juga harus tetap fokus pada penegakkan hukum terhadap kejahatan, baik nasional maupun internasional seperti jaringan narkoba dan jaringan teroris, serta kejahatan siber,” jelas Ujang.
“Jujur saja, selain tantangan di atas, masyarakat masih melihat ada anggota kepolisian yang melakukan kekerasan berlebihan, arogan, dan melanggar HAM,” tambahnya.
(Baca Juga: Kelebihan Ini Bikin Komjen Sigit Paling Kuat Jadi Kapolri)
Saat ditanya, siapa sosok yang akan dipilih Presiden Jokowi sebagai Kapolri baru, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini hanya memberikan kode dan menyebut orang terdekat Jokowi lah yang akan dilantik menjadi orang nomer satu di tubuh Polri itu. “Sepertinya orang sekampung Pak Jokowi,” ungkap Ujang.
Sebagaimana diketahui, diantara nama kuat yang menjadi calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang berasal dari Solo adalah Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. “Namun kembali lagi. keputusan akhirnya ada di tangan Jokowi. itu hak prerogatif beliau,” tutupnya.
Pertama menurut Ujang adalah reformasi di internal Polri. “Reformasi internal ini merupakan isu rutin yang selalu disuarakan di setiap pergantian Kapolri. Namun demikian, hal ini merupakan permasalahan serius yang harus menjadi fokus tersendiri bagi Kapolri terpilih,” ujar Ujang dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).
(Baca Juga: Bursa Calon Kapolri, Trimedya Dengar Komjen Sigit Sudah Dipanggil Jokowi)
Menurut Ujang, struktur organisasi yang kuat dan bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan yang ada di tengah masyarakat sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti sekarang ini. “Perkembangan dan perubahan ini terjadi cepat sekali seiring dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Tantangan lainnya adalah bagaimana menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di tengah pandemi Covid-19 dan minusnya ekonomi.
(Baca Juga: Pengamat Yakin Komjen Sigit Dipilih Jokowi Jadi Kapolri, Ini Alasannya)
“Polri juga harus tetap fokus pada penegakkan hukum terhadap kejahatan, baik nasional maupun internasional seperti jaringan narkoba dan jaringan teroris, serta kejahatan siber,” jelas Ujang.
“Jujur saja, selain tantangan di atas, masyarakat masih melihat ada anggota kepolisian yang melakukan kekerasan berlebihan, arogan, dan melanggar HAM,” tambahnya.
(Baca Juga: Kelebihan Ini Bikin Komjen Sigit Paling Kuat Jadi Kapolri)
Saat ditanya, siapa sosok yang akan dipilih Presiden Jokowi sebagai Kapolri baru, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini hanya memberikan kode dan menyebut orang terdekat Jokowi lah yang akan dilantik menjadi orang nomer satu di tubuh Polri itu. “Sepertinya orang sekampung Pak Jokowi,” ungkap Ujang.
Sebagaimana diketahui, diantara nama kuat yang menjadi calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang berasal dari Solo adalah Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. “Namun kembali lagi. keputusan akhirnya ada di tangan Jokowi. itu hak prerogatif beliau,” tutupnya.
(ymn)
tulis komentar anda