80% Kader Disebut Masuk Partai Ummat, Wasekjen PAN: Jangan Berhalusinasi

Minggu, 03 Januari 2021 - 12:30 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soni Sumarsono. Foto/Istimewa
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soni Sumarsono menegaskan ketidakkhawatirannya menyikapi keberadaan Partai Ummat yang dibentuk oleh Amien Rais.

Bahkan, Soni mengungkapkan sampai saat ini tidak ada anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota menyatakan keluar dari PAN. "Juga tidak ada kader PAN di eksekutif menyatakan keluar dari PAN dan bergabung ke Partai Ummat," kata Soni dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu 2 Desember 2021.( )

Soni juga mengomentari mantan Ketua MPP DPW PAN Jawa Timur Sugeng yang diungkapkannya mundur karena masuk ke Partai Ummat .

"Sudah dapat diprediksi dan menjadi kenyataan bahwa Sugeng, mantan Ketua MPP DPW PAN Jatim mundur dari PAN karena masuk ke Partai Ummat. Bukan karena PAN menyetujui UU Cipta Kerja, atau soal kinerja partai, dan alasan lainnya," katanya. ( )



Bagi PAN, kata dia, mundurnya Sugeng ibarat tidak mengganjilkan atau kalau tetap di PAN juga tidak menggenapkan. Perolehan suara PAN pada Pemilu 2019 adalah murni hasil kerja keras calon legislatif, pengurus dan kader, serta dukungan moral materiil simpatisan, terutama Muhammadiyah.

"Jika Sugeng menyatakan 80 persen pemilih PAN akan lari dan memilih Partai Ummat, saya katakan janganlah banyak melamun dan beretorika nanti terkena penyakit halusinasi. Mengapa begitu? Sampai sekarang tidak ada anggota legislatif PAN di DPRD provinsi dan kabupaten/ kota menyatakan keluar dari PAN. Juga tidak ada kader PAN di eksekutif menyatakan keluar dari PAN dan bergabung ke Partai Ummat," tuturnya.

Dia juga meminta Sugeng jangan terus berhalusinasi. "Segera deklarasikan partai Anda. Katanya Desember 2020. Sekarang tertunda lagi. Nanti jika deklarasi tertunda lagi, Anda beralasan apa lagi? Kami tahu Anda kesulitan mencari pengurus di daerah. Sebab para politisi yang cerdas tentu akan berpikir sejuta kali jika akan bergabung dengan Anda. Mengingat Pemilu 2024 akan terjadi kenaikan parliamentary threshold," tuturnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More