Eks Pengidap Covid-19 Ternyata Masih Perlu Divaksin

Sabtu, 02 Januari 2021 - 14:34 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban mengatakan, penyintas Covid-19 masih perlu divaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah telah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Rencananya, pada bulan ini, vaksinasi mulai dilakukan. Siapa saja yang perlu diberikan vaksin? Dan apakah orang yang sudah pernah mengalami Covid-19 sudah kebal sehingga tidak perlu lagi diberikan vaksin?

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban mengatakan, dirinya mendapatkan cukup banyak pertanyaan soal ini. "Banyak sekali yang bertanya soal ini kepada saya. Begini. Para ahli, yang saya tahu, meyakini bahwa penyintas Covid-19 itu masih perlu divaksin. Pasalnya perlindungan vaksin bisa jadi lebih tahan lama ketimbang perlindungan yang didapat dari infeksi alami," katanya dalam utas cuitannya di akun Twitter @ProfesorZubairi, dikutip Sabtu (2/1/2020). (Baca juga: Banyak Masyarakat Masih Ragu Keamanan Vaksin Covid-19)

Pernyataan Zubairi Djoerban itu menjawab pertanyaan dari pemilik akun @wagenugelo. "Prof, kalo vaksin itu sebenarnya untuk yang belum kena C19 saja atau yang kena C19 juga dapat?" (Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca)

Dikatakan Zubairi Djoerban, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan jika penyintas Covid-19 memang akan punya antibodi, tapi sebagian besar antibodi ini hanya akan bertahan sekitar 90 hari saja. "Sehingga, yang baru saja terinfeksi dan sembuh, bisa saja menunda vaksinasinya hingga 90 hari—ketika antibodi itu “sudah hilang”. Namun, CDC Amerika tetap menganjurkan penyintas Covid-19 untuk vaksinasi dan tidak perlu melakukan tes antibodi terlebih dahulu," tuturnya. (Baca juga: Begini Perincian Pemberian Vaksinasi COVID-19 di Indonesia)





Poin pentingnya, kata Zubairi, vaksin Covid-19 tetap dibutuhkan untuk membentuk antibodi dalam jangka waktu lebih lama. "Kita bisa belajar dari virus flu yang bisa membentuk antibodi beberapa bulan saja atau satu tahun--dan vaksinnya harus diulang tiap tahun. Terima kasih," tutur Zubairi.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More