Abdul Mu'ti Tolak Kursi Wamendikbud, Din Syamsuddin: Anggota Muhammadiyah Sejati Tidak Gila Jabatan

Kamis, 24 Desember 2020 - 13:12 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Profesor Din Syamsuddin memuji sikap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Profesor Abdul Mu'ti yang menolak tawaran kursi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) dari Presiden Jokowi .

(Baca juga : Sandi Gabung Kabinet Jokowi, Susi Buka Blokir Akun Twitter @sandiuno )

"Penolakan Prof. Dr. Abdul Mu'ti , MEd, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, untuk menjadi Wamendikbud adalah sikap yang tepat. Hal itu mencerminkan sikap seorang anggota Muhammadiyah sejati yang antara lain tidak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi. Alasannya bahwa tidak berkemampuan mengemban amanat hanyalah sikap tawadhu," ucap Din Syamsuddin kepada Okezone, Kamis (24/12/2020).

(Baca juga : Jokowi Tunjuk Wamentan dari Kalangan NU, Ini Alasannya )

Menurut Din, Abdul Mu'ti adalah guru besar dan pakar pendidikan yang mumpuni. Wawasannya tentang pendidikan dan kemampuan memimpinnya sangat tinggi. "Penunjukan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, MEd sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," tegas Din yang jugaKetua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu ini.



( ).

Din yang merupakan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini berujar bahwa seyogianya Presiden Jokowi memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan sehingga dapat menampilkan kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat.

(Baca Juga : Kantor KAMI Dilempar Bahan Peledak, Din Syamsuddin: Tidak Akan Kendurkan Semangat Juang )

"Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (is not a big deal), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis Pemerintah, dalam suatu sikap proporsional: siap mendukung Pemerintah jika baik dan benar, dan tak segan-segan mengeritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," tegas Din.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More