HBN ke-72, Menhan Prabowo Ajak Rakyat Kenang Sejarah Perjuangan Bangsa Pertahankan NKRI
Sabtu, 19 Desember 2020 - 19:06 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan ( Menhan), Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Hari Bela Negara (HBN) ke-72 secara virtual bertajuk 'Puisi Bela Negara: Mari Bela Negara ke-72'. Prabowo menjelaskan kisah terjadinya peringatan Hari Bela Negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember.
"Alhamdulillah hari ini dapat memperingati Hari Bela Negara ke 72 di seluruh pelosok Tanah Air. Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara tentu dilatarbelakangi dengan alasan yang kuat yaitu terjadinya agresi militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948," ujar Prabowo, Sabtu (19/12/2020). (Baca juga: Menhan Prabowo Ceritakan Sejarah Bela Negara dan Ajak Semua Pihak Gotong Royong)
Ketua Umm Partai Gerindra itu menuturkankan Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Pada saat itu disertai adanya penangkapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta serta Perdana Menteri Sutan Syahrir dan beberapa tokoh lainnya.
Jatuhnya Ibu Kota negara tersebut menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI di Padang Sumatera Barat. Saat itu Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno memberikan mandat penuh pada Syafrudin Prawiranegara untuk menjalankan pemerintahan, membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI.
Terbentuknya PDRI tersebut, kata Prabowo, merupakan tonggak sejarah yang sangat penting demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. PDRI telah menunjukkan kepada dunia bahwa eksistensi NKRI masih ada dan berdaulat. (Baca juga:Peringati HBN 2020, Susaningtyas: Kesadaran Bela Negara Kikis Radikalisme)
"Oleh karena itu pada momen Hari Bela Negara ini saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan NKRI. Mengenang kembali pengorbanan pahlawan Kusuma Bangsa sekaligus untuk menguatkan kembali keyakinan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong untuk mempertahankan serta menjaga keutuhan NKRI," tutup Prabowo.
"Alhamdulillah hari ini dapat memperingati Hari Bela Negara ke 72 di seluruh pelosok Tanah Air. Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara tentu dilatarbelakangi dengan alasan yang kuat yaitu terjadinya agresi militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948," ujar Prabowo, Sabtu (19/12/2020). (Baca juga: Menhan Prabowo Ceritakan Sejarah Bela Negara dan Ajak Semua Pihak Gotong Royong)
Ketua Umm Partai Gerindra itu menuturkankan Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Pada saat itu disertai adanya penangkapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta serta Perdana Menteri Sutan Syahrir dan beberapa tokoh lainnya.
Jatuhnya Ibu Kota negara tersebut menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI di Padang Sumatera Barat. Saat itu Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno memberikan mandat penuh pada Syafrudin Prawiranegara untuk menjalankan pemerintahan, membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI.
Terbentuknya PDRI tersebut, kata Prabowo, merupakan tonggak sejarah yang sangat penting demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. PDRI telah menunjukkan kepada dunia bahwa eksistensi NKRI masih ada dan berdaulat. (Baca juga:Peringati HBN 2020, Susaningtyas: Kesadaran Bela Negara Kikis Radikalisme)
"Oleh karena itu pada momen Hari Bela Negara ini saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan NKRI. Mengenang kembali pengorbanan pahlawan Kusuma Bangsa sekaligus untuk menguatkan kembali keyakinan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong untuk mempertahankan serta menjaga keutuhan NKRI," tutup Prabowo.
(poe)
tulis komentar anda