Reshuffle Berembus Kencang, AHY Dinilai Berpeluang Masuk Kabinet

Kamis, 17 Desember 2020 - 08:09 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin semakin kencang berembus. Nama Wali kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno merupakan dua nama yang santer disebut dalam susunan baru kabinet pemerintahan.

(Baca juga : Gatot Nurmantyo Ajak Masyarakat Hlangkan Sebutan Kadrun-Kampret )

Namun demikian, belakangan mantan petinggi Gerindra Arief Payuono meyakini pria yang akrab disapa Sandi tak akan menerima jika ditunjuk menjadi menteri kabinet. "Sandiaga punya pride terhadap dirinya untuk menolak jadi menteri. Mungkin karena dia kan mantan kompetitor Jokowi di Pilpres 2024. Jika menerima jadi menteri ya artinya Sandiaga menyetujui atau sepakat dengan visi misi Jokowi-Maruf Amin dong," kata Arief.

(Baca: Risma Disebut Calon Kuat Mensos, Restu Megawati Jadi Penentu)

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab berpendapat kalau benar Sandi menolak, Presiden Jokowi tak akan kehabisan pilihan. Sebab masuk kabinet sangat prestisius dan diincar parpol maupun pribadi mana pun. ”Presiden mest khusnudzon kalau Sandi menolak,” ujar dia saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).



(Baca juga : Ridwan Kamil vs Mahfud MD, Elite Kekuasaan Diingatkan untuk Mengukur Pernyataan )

Dia melihat, banyak figur dari partai politik baik di barisan koalisi maupun berada di luar koalisi menanti 'panggilan Istana'. Fadhli menilai, partai di luar koalisi seperti Demokrat dan PAN juga masih berharap kader-kader terbaiknya bisa duduk dalam keanggotaan kabinet Indonesia Maju.

(Baca juga : 14 Terdakwa Kasus Charlie Hebdo Dinyatakan Bersalah )

Menurut dia, Demokrat dengan figur sentral Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi pilihan. Apalagi, nama AHY juga sempat beredar pada saat Presiden Jokowi menyusun anggota kabinetnya di periode yang kedua ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More