6 Anggota FPI Ditembak Mati, Jaringan Moderat Indonesia Imbau Semua Pihak Menahan Diri
Kamis, 10 Desember 2020 - 12:00 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengimbau semua pihak untuk menahan diri menyikapi peristiwa di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50 yang menewaskan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) .
Dia juga meminta semua pihak mempercayakan tugas penegakan hukum kepada institusi yang sah dengan tetap melakukan pengawasan sewajarnya tanpa terprovokasi ataupun memprovokasi. (Baca juga: 6 Anggota FPI Ditembak Mati, Refly Harun Desak Bentuk Tim Independen)
"Meminta kepada lembaga negara terkait untuk membubarkan ormas yang berusaha menghalang-halangi penegakan hukum negara dan tidak tunduk kepada ideologi negara," ujar Islah Bahrawi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, Jaringan Moderat Indonesia mengutuk segala bentuk tindakan kekerasan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh ormas, baik secara individu maupun organisasi.
Jaringan Moderat Indonesia juga mengecam segala aktivitas premanisme, radikalisme, maupun intoleransi yang mengancam keselamatan jiwa petugas kepolisian yang sedang menjalankan tugas dan menghalangi proses penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat hukum yang sah. ( )
"Mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan institusi kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya terhadap siapapun yang melakukan kejahatan dan membahayakan keselamatan jiwa publik dengan mengedepankan prinsip kesetaraan di depan umum. Setiap orang setara kedudukannya di hadapan umum," pungkasnya.
Dia juga meminta semua pihak mempercayakan tugas penegakan hukum kepada institusi yang sah dengan tetap melakukan pengawasan sewajarnya tanpa terprovokasi ataupun memprovokasi. (Baca juga: 6 Anggota FPI Ditembak Mati, Refly Harun Desak Bentuk Tim Independen)
"Meminta kepada lembaga negara terkait untuk membubarkan ormas yang berusaha menghalang-halangi penegakan hukum negara dan tidak tunduk kepada ideologi negara," ujar Islah Bahrawi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, Jaringan Moderat Indonesia mengutuk segala bentuk tindakan kekerasan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh ormas, baik secara individu maupun organisasi.
Jaringan Moderat Indonesia juga mengecam segala aktivitas premanisme, radikalisme, maupun intoleransi yang mengancam keselamatan jiwa petugas kepolisian yang sedang menjalankan tugas dan menghalangi proses penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat hukum yang sah. ( )
"Mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan institusi kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya terhadap siapapun yang melakukan kejahatan dan membahayakan keselamatan jiwa publik dengan mengedepankan prinsip kesetaraan di depan umum. Setiap orang setara kedudukannya di hadapan umum," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda