Satgas Klaim Indonesia Satu-satunya Negara yang Catat Perubahan Perilaku 3M
Jum'at, 04 Desember 2020 - 16:58 WIB
JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia menjadi negara satu-satunya yang mencatat perubahan perilaku di masyarakat terkait 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) untuk mencegah penularan Covid-19.
“Indonesia satu-satunya sekarang yang di dunia yang mencatat perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat, yang lainnya enggak,” kata Wiku dalam diskusi “Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” dari Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020). (Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Praklinis)
Dengan mencatat perubahan perilaku, kata Wiku, menjadi upaya agar tidak terjadi penularan Covid-19 yang lebih banyak. “Karena logikanya begini, jangan tunggu sampai virusnya berhasil menimbulkan korban. Nah caranya gimana? Jangan sampai dia bisa menularkan, maka dilihat dari 3M-nya. Dan kita punya sistem untuk membaca di seluruh indonesia perubahan perilaku itu. Seperti berapa puluh persen yang menggunakan masker, ternyata masih rendah,” ucapnya. (Baca juga: Update Corona: Positif 563.680 Orang, 466.178 Sembuh dan 17.479 Meninggal)
Namun dari analisa, kata Wiku, ternyata setiap usai libur panjang maka perubahan perilaku 3M justru menurun. “Ternyata yang lebih parah lagi setelah kita analisis kemarin, baru saja kemarin kita analisis ternyata setiap setelah selesai liburan panjang, perubahan perilakunya untuk pakai masker dan jaga jarak turun. Ada libur panjang lagi turun, libur panjang lagi turun. Kalau terus seperti ini, di ujungnya adalah nol, apa yang terjadi? Kasusnya pasti sangat tinggi. Jadi kembali lagi pada kunci perilaku itu penting sekali,” katanya.
Jadi masyarakat, tegas Wiku, harus terus belajar dari pengalaman. “Kita semua nggak ada yang tahu sekarang kita belajar. Mari kita sekarang dongkrak perubahan perilaku, kalau enggak, nanti akan ada banyak orang terpapar. Kita nggak mentolerir seperti itu,” tegasnya.
“Indonesia satu-satunya sekarang yang di dunia yang mencatat perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat, yang lainnya enggak,” kata Wiku dalam diskusi “Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” dari Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020). (Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Praklinis)
Dengan mencatat perubahan perilaku, kata Wiku, menjadi upaya agar tidak terjadi penularan Covid-19 yang lebih banyak. “Karena logikanya begini, jangan tunggu sampai virusnya berhasil menimbulkan korban. Nah caranya gimana? Jangan sampai dia bisa menularkan, maka dilihat dari 3M-nya. Dan kita punya sistem untuk membaca di seluruh indonesia perubahan perilaku itu. Seperti berapa puluh persen yang menggunakan masker, ternyata masih rendah,” ucapnya. (Baca juga: Update Corona: Positif 563.680 Orang, 466.178 Sembuh dan 17.479 Meninggal)
Namun dari analisa, kata Wiku, ternyata setiap usai libur panjang maka perubahan perilaku 3M justru menurun. “Ternyata yang lebih parah lagi setelah kita analisis kemarin, baru saja kemarin kita analisis ternyata setiap setelah selesai liburan panjang, perubahan perilakunya untuk pakai masker dan jaga jarak turun. Ada libur panjang lagi turun, libur panjang lagi turun. Kalau terus seperti ini, di ujungnya adalah nol, apa yang terjadi? Kasusnya pasti sangat tinggi. Jadi kembali lagi pada kunci perilaku itu penting sekali,” katanya.
Jadi masyarakat, tegas Wiku, harus terus belajar dari pengalaman. “Kita semua nggak ada yang tahu sekarang kita belajar. Mari kita sekarang dongkrak perubahan perilaku, kalau enggak, nanti akan ada banyak orang terpapar. Kita nggak mentolerir seperti itu,” tegasnya.
(cip)
tulis komentar anda