PKS Ganti Logo, Hindari Kemiripan dengan Partai Ummat?

Kamis, 03 Desember 2020 - 12:42 WIB
Logo atau lambang baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Foto/Istimewa
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengubah logonya. Logo barunya itu diluncurkan dalam gelaran Munas V PKS di Bandung, Minggu 29 November 2020.

Logo partai yang kini dipimpin Ahmad Syaikhu itu menjadi berbentuk lingkaran dengan dominasi warna oranye, dengan elemen dua bulan sabit mengapit satu tangkai padi tegak lurus berwarna putih serta tulisan PKS berwarna hitam.

Adapun logo lamanya menggunakan paduan warna hitam dan kuning, elemen dua bulan sabit mengapit satu tangkai padi tegak lurus. Di bagian atas bertuliskan "Partai Keadilan", dan di bawahnya bertuliskan "Sejahtera".

( ).

Peluncuran logo baru PKS itu dilakukan setelah Partai Ummat meluncurkan logonya pada Selasa 10 November 2020 di akun resmi YouTube Amien Rais official. Sekilas, dari sisi warna, logo Partai Ummat seperti logo lama PKS . Amien Rais mengatakan, setelah bermusyawarah panjang, pihaknya akhirnya memutuskan bahwa logo Partai Ummat adalah Perisai Tauhid .





Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai PKS seperti mengalah dengan Partai Ummat terkait logo partai itu. Sehingga, PKS mengubah logonya.

( ).

"(PKS) mengalah untuk tetap terjaga konstituennya, agar tak diambil Partai Ummat," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Kamis (3/12/2020).

Selain itu, dia menilai sepertinya PKS ingin menghindari basis massanya diambil oleh Partai Ummat. "Jadi mengubah logo. Jika masih terjadi kemiripan, bukan tidak mungkin Partai Ummat untung, sedangkan PKS buntung," tutur Ujang.

Di samping itu, Ujang berpendapat, mungkin juga logo baru PKS itu merupakan harapan baru. Ujang menambahkan, logo baru yang lebih enak dilihat. "Dengan logo baru tersebut bisa saja PKS ingin punya target, punya keinginan, dan punya cita-cita yang harus direalisasikan di kemudian hari. Entah ingin mendapat simpati publik atau ingin menaikkan popularitas dan elektabilitas partai," pungkasnya.

(Untuk mengisi survei calon Presiden 2024 pilihan Anda, silakan klik di sini ).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More