Brantas Abipraya Kantongi 2 Penghargaan dari BUMN Awards 2020
Selasa, 01 Desember 2020 - 17:24 WIB
JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menuai prestasi di tengah pandemi Coronavirus Disease 19 (Covid-19). Kali ini perusahaan milik negara yang bergerak di industri konstruksi ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan Excellent Financial Performance of Indonesia Best BUMN Award 2020 dan Developing Digital Transformation for New Normal Protocol and Construction Technology dalam ajang BUMN Awards 2020 yang digelar virtual oleh Warta Ekonomi, Minggu (27/11/2020).
Perhelatan bertema The Guardian of Indonesia ini dibuka oleh Fadel Muhammad dan Tanri Abeng, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1999).
“Kami ucapkan terima kasih tak terhingga atas penghargaan ini. Tentunya pencapaian ini tak lepas dari buah hasil kerja keras para Insan Abipraya. Semoga raihan ini tidak membuat kami berpuas diri, kami akan terus berinovasi, bertransformasi memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ungkap Suradi selaku Direktur Keuangan dan SDM PT Brantas Abipraya (Persero).
Ditambahkan Suradi, tentunya bukan hal yang mudah untuk tetap memberikan performa unggul dalam kinerja keuangan apalagi di saat wabah Covid-19 ini menyerang. Namun dengan strategi dan kinerja Insan Abipraya yang mumpuni, juga diperkuat dengan transformasi digital yang digarap, BUMN konstruksi ini membuktikan dengan menyabet dua trofi ini.
TI (Teknologi Informasi) memainkan peran penting bagi Brantas Abipraya, apalagi pada saat pandemi ini. Sejalan dengan misi perusahaan, yaitu menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan BUMN yang turut mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) ini pun telah banyak mengembangkan dan memanfaatkan sejumlah aplikasi bisnis.
Pada era pandemi ini, Brantas Abipraya telah mengembangkan dua aplikasi teranyarnya. Pertama adalah aplikasi Ayo Sehat yang digunakan untuk self-assesment Covid-19 sehingga Insan Abipraya dapat mendeteksi tingkat risiko tertular virus ini, sangat praktis diaplikasikan karena platform ini selain berbasis Web juga berbasis Mobile.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga mengembangkan platform video conference yang dinamakan Abipraya Video Conference atau yang biasa disebut oleh Insan Abipraya dengan sebutan Avicon. Aplikasi ini multi platform, dan dapat diakses lewat berbagai perangkat atau multi device.
Tak hanya itu, di era turbulensi saat ini, tidak hanya Indonesia, seluruh dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehingga hal ini sangat berdampak pada iklim dunia usaha, namun tak lantas membuat Brantas Abipraya menyusutkan semangat berkarya untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Diperlukan inovasi sebagai jawaban dalam menghadapi tantangan di depan yang dihadirkan oleh perkembangan zaman untuk tetap tumbuh. Geliat perubahan dan perkembangan di dunia digital ini pun yang mendorong Insan Abipraya untuk berkarya mengimplementasi Teknologi Building Information Modeling (BIM) di proyek-proyek yang sedang digarap Brantas Abipraya.
Digitalisasi dalam pelaksanaan BIM tersebut juga menerapkan konsep lean construction yang aplikasinya difokuskan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau dianggap sebagai pemborosan. Hal ini sekaligus memberikan efek positif pada ketepatan waktu penyelesaian, kualitas, dan biaya operasional yang dikeluarkan.
“Kami akan terus bertransformasi, karena kami akui transformasi digital ini sangatlah penting untuk keberlanjutan bisnis Brantas Abipraya ke depannya. Hal ini pun sebagai bukti bahwa kami berkomitmen untuk selalu menerapkan budaya BUMN, khususnya di sini adalah adaptif, dengan selalu berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan,” pungkas Suradi.
Perhelatan bertema The Guardian of Indonesia ini dibuka oleh Fadel Muhammad dan Tanri Abeng, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1999).
“Kami ucapkan terima kasih tak terhingga atas penghargaan ini. Tentunya pencapaian ini tak lepas dari buah hasil kerja keras para Insan Abipraya. Semoga raihan ini tidak membuat kami berpuas diri, kami akan terus berinovasi, bertransformasi memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ungkap Suradi selaku Direktur Keuangan dan SDM PT Brantas Abipraya (Persero).
Ditambahkan Suradi, tentunya bukan hal yang mudah untuk tetap memberikan performa unggul dalam kinerja keuangan apalagi di saat wabah Covid-19 ini menyerang. Namun dengan strategi dan kinerja Insan Abipraya yang mumpuni, juga diperkuat dengan transformasi digital yang digarap, BUMN konstruksi ini membuktikan dengan menyabet dua trofi ini.
TI (Teknologi Informasi) memainkan peran penting bagi Brantas Abipraya, apalagi pada saat pandemi ini. Sejalan dengan misi perusahaan, yaitu menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan BUMN yang turut mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) ini pun telah banyak mengembangkan dan memanfaatkan sejumlah aplikasi bisnis.
Pada era pandemi ini, Brantas Abipraya telah mengembangkan dua aplikasi teranyarnya. Pertama adalah aplikasi Ayo Sehat yang digunakan untuk self-assesment Covid-19 sehingga Insan Abipraya dapat mendeteksi tingkat risiko tertular virus ini, sangat praktis diaplikasikan karena platform ini selain berbasis Web juga berbasis Mobile.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga mengembangkan platform video conference yang dinamakan Abipraya Video Conference atau yang biasa disebut oleh Insan Abipraya dengan sebutan Avicon. Aplikasi ini multi platform, dan dapat diakses lewat berbagai perangkat atau multi device.
Tak hanya itu, di era turbulensi saat ini, tidak hanya Indonesia, seluruh dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehingga hal ini sangat berdampak pada iklim dunia usaha, namun tak lantas membuat Brantas Abipraya menyusutkan semangat berkarya untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Diperlukan inovasi sebagai jawaban dalam menghadapi tantangan di depan yang dihadirkan oleh perkembangan zaman untuk tetap tumbuh. Geliat perubahan dan perkembangan di dunia digital ini pun yang mendorong Insan Abipraya untuk berkarya mengimplementasi Teknologi Building Information Modeling (BIM) di proyek-proyek yang sedang digarap Brantas Abipraya.
Digitalisasi dalam pelaksanaan BIM tersebut juga menerapkan konsep lean construction yang aplikasinya difokuskan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau dianggap sebagai pemborosan. Hal ini sekaligus memberikan efek positif pada ketepatan waktu penyelesaian, kualitas, dan biaya operasional yang dikeluarkan.
“Kami akan terus bertransformasi, karena kami akui transformasi digital ini sangatlah penting untuk keberlanjutan bisnis Brantas Abipraya ke depannya. Hal ini pun sebagai bukti bahwa kami berkomitmen untuk selalu menerapkan budaya BUMN, khususnya di sini adalah adaptif, dengan selalu berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan,” pungkas Suradi.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda