Jusuf Kalla Imbau Wajib Zakat, Bayar Zakat Lebih Awal

Minggu, 10 Mei 2020 - 22:29 WIB
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) mengimbau kepada para wajib zakat untuk membayarkan zakatnya lebih awal, demi membantu sesama umat Islam yang terdampak Corona. Dokumen/SINDOnews
JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) mengimbau kepada para wajib zakat untuk membayarkan zakatnya lebih awal, demi membantu sesama umat Islam yang terdampak Corona. Hal itu disampaikan JK saat memperingati Nuzulul Quran, bersama pengurus DMI seluruh Indonesia melalui virtual meeting.

"Pada Ramadhan kali ini mari kita laksanakan ajaran agama kita untuk saling saling peduli dan membantu sesama. Untuk yang mampu dapat membantu yang tidak mampu terutama bagi wajib Zakat .Mungkin bisa mempercepat pembayaran zakatnya dalam hal ini zakat Mal, supaya bisa cepat kita bagikan karena banyak yang membutuhkan pada dewasa ini akibat imbas dari Covid" ujar JK dari kantor Pusat DMI Jalan Jenggala, Jakarta Selatan, Minggu (10/5 /2020).

Dalam kesempatan yang sama wakil Ketua umum DMI komjen Pol (Purn) Drs. Syafruddin mengungkapkan bahwa pihak DMI bersyukur karena berkat antisipasi dari segenap pengurus DMI sehingga sampai saat ini belum ada laporan yang menyatakan masjid sebagai pusat penularan.

Meskipun di sisi lain ada pusat pandemi dari kegiatan keagamaan tapi kejadiannya bukan di Masjid. "Kita semua bersyukur karena berkat inisiasi dari ketua Umum dan peran pengurus masjid semua sehingga sampai hari ini tidak ada laporan yang menyatakan masjid sebagai pusat penularan. Memang ada cluster jamaah tabligh tapi itu kejadiannya bukan di masjid," ungkap Syafruddin.

Lebih lanjut mantan wakapolri ini meminta kepada segenap pengurus DMI wilayah agar memperhatikan para pengajar di sejumlah Taman Pendidikan Alqur'an yang terimbas Covid dan belum mendapat bantuan pemerintah. Menurut syafruddin pihaknya menerima laporan jumlahnya mencapai 100 ribu.



"Untuk menjadi perhatian kepada segenap pengurus wilyah, kami dapat laporan ada data 100 ribu para guru dan ustaz di sejumlah TPA dan TPQ yang belum menerima bantuan pemerintah baik itu BLT maupun sembako, untuk itu para pengurus bisa melacak keberadaan mereka dan memberikan bantuan," tegas syafruddin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(nag)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More