Kemiskinan Meningkat Akibat Pandemi, Mensos Beberkan Langkah Antisipasi
Jum'at, 13 November 2020 - 19:57 WIB
MEDAN - Pandemi diperkirakan akan memicu kenaikan angka kemiskinan di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Menteri Sosial Juliari P. Batubara memastikan, Kementerian Sosial siap dengan sejumlah program untuk mengendalikan laju kenaikan angka kemiskinan.
"Kemesos memiliki program reguler yang selama ini sudah teruji efektif mengurangi kenaikan angka kemiskinan. Kami siapkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. Kedua program ini akan terus berjalan di tahun 2021, " kata Mensos Juliari usai menyaksikan pencairan Bansos Tunai (BST) di Kantor Pos Besar Kota Medan, Jumat (13/11).
DPR RI telah menyetujui Pagu Anggaran Kemensos TA 2021 sebesar Rp92,817 triliun. Dari angka tersebut, sebesar Rp91 triliun merupakan anggaran untuk bansos, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp60,4 triliun. Untuk Bansos PKH ditetapkan pagu sebesar Rp30,4 triliun, dan untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp44,7 triliun.
"Tahun depan bansos PKH akan menjangkau 10 juta KPM, lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,2 juta KPM. Program Sembako menjangkau18,5 juta KPM. Indeksnya masing-masing masih sama yakni Rp200 ribu/KPM," kata Mensos.
Pemerintah melalui Kemensos juga masih akan melanjutkan satu bansos khusus selama pandemi, yakni BST. "BST masih kita lanjutkan dari bulan Januari sampai Juni 2021. Mencakup 9 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan,.Ini sifatnya fleksibel dengan tetap mengikuti arahan Bapak Presiden," Mensos Ari menambahkan.
Kemensos juga terus melanjutkan berbagai program yang diharapkan menambah efektivitas upaya meredam dampak pandemi baik di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin.
Dalam kesempatan jumpa pers di Istana beberapa waktu lalu, Mensos menjelaskan tentang realisasi program penanganan pandemi. Ada tiga program bantuan sosial (bansos) telah selesai disalurkan.
Ketiga bansos tersebut yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).
“Tiga bansos telah 100% tersalurkan. Untuk realisasi anggaran PEN di Kementerian Sosial per hari ini mencapai Rp112 triliun atau 87,44%. Untuk sisanya ini tinggal menunggu penjadwalan realisasi saja,” katanya.
Mensos menjelaskan bantuan sosial PKH dengan jangkuan 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), nilai anggarannya mencapai Rp36,8 triliun (TA 2020).
Selain itu, lanjurnya, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako Non-PKH menjangkau 9 juta KPM, anggarannya sebesar Rp4,5 triliun dan Bansos Beras dengan jangkauan 10 juta KPM dengan pagu Rp5,26 triliun, telah tersalurkan semua sebanyak 450.000 ton beras medium.
Untuk BSB, telah secara resmi ditutup oleh Mensos di Kendal beberapa waktu lalu.
"Kemesos memiliki program reguler yang selama ini sudah teruji efektif mengurangi kenaikan angka kemiskinan. Kami siapkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. Kedua program ini akan terus berjalan di tahun 2021, " kata Mensos Juliari usai menyaksikan pencairan Bansos Tunai (BST) di Kantor Pos Besar Kota Medan, Jumat (13/11).
DPR RI telah menyetujui Pagu Anggaran Kemensos TA 2021 sebesar Rp92,817 triliun. Dari angka tersebut, sebesar Rp91 triliun merupakan anggaran untuk bansos, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp60,4 triliun. Untuk Bansos PKH ditetapkan pagu sebesar Rp30,4 triliun, dan untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp44,7 triliun.
"Tahun depan bansos PKH akan menjangkau 10 juta KPM, lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,2 juta KPM. Program Sembako menjangkau18,5 juta KPM. Indeksnya masing-masing masih sama yakni Rp200 ribu/KPM," kata Mensos.
Pemerintah melalui Kemensos juga masih akan melanjutkan satu bansos khusus selama pandemi, yakni BST. "BST masih kita lanjutkan dari bulan Januari sampai Juni 2021. Mencakup 9 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan,.Ini sifatnya fleksibel dengan tetap mengikuti arahan Bapak Presiden," Mensos Ari menambahkan.
Kemensos juga terus melanjutkan berbagai program yang diharapkan menambah efektivitas upaya meredam dampak pandemi baik di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin.
Dalam kesempatan jumpa pers di Istana beberapa waktu lalu, Mensos menjelaskan tentang realisasi program penanganan pandemi. Ada tiga program bantuan sosial (bansos) telah selesai disalurkan.
Ketiga bansos tersebut yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).
“Tiga bansos telah 100% tersalurkan. Untuk realisasi anggaran PEN di Kementerian Sosial per hari ini mencapai Rp112 triliun atau 87,44%. Untuk sisanya ini tinggal menunggu penjadwalan realisasi saja,” katanya.
Mensos menjelaskan bantuan sosial PKH dengan jangkuan 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), nilai anggarannya mencapai Rp36,8 triliun (TA 2020).
Selain itu, lanjurnya, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako Non-PKH menjangkau 9 juta KPM, anggarannya sebesar Rp4,5 triliun dan Bansos Beras dengan jangkauan 10 juta KPM dengan pagu Rp5,26 triliun, telah tersalurkan semua sebanyak 450.000 ton beras medium.
Untuk BSB, telah secara resmi ditutup oleh Mensos di Kendal beberapa waktu lalu.
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda