Kadispenau Hingga Kapuspen TNI Sebut Isu Pesawat Hercules Jatuh di Papua Hoaks
Senin, 09 November 2020 - 16:53 WIB
JAKARTA - Beredar sebuah pesan berantai yang menyebut ada kecelakaan pesawat Hercules milik TNI. Dalam pesan berantai tersebut juga disebutkan bahwa Hercules itu membawa sekira 100 prajurit.
Dalam pesan berantai, disebutkan pesawat jatuh di sekitar wilayah Papua pada hari ini, Senin (9/11/2020) sekira pukul 09.00 WIT. Disebutkan pula, ada anggota TNI meninggal 10 orang dan korban luka berjumlah empat. Adapun nama-nama korban luka yang tercantum yakni Letda Rizqul Khoiri, Letda Husain Ilham, Pratu Randi, dan Serda Adi Prayoga. (Baca juga: Dimutasi, Mayjen Sisriadi Digantikan Mayjen Achmad Riad sebagai Kapuspen TNI)
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menegaskan, jika informasi tersebut tidak benar. Dia mengaku sudah mengecek informasi tersebut ke Asintel KSAU. ”Jawabannya semua pesawat aman. Gambar tersebut menunjukkan nomor lambung sama dengan kejadian kecelakaan pada 2016,” tegasnya. (Baca juga: Pesawat Hercules Militer AS Tergelincir di Pangkalan Irak)
Senada, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fadjar Adrianto memastikan kabar tersebut adalah tidak benar. Bahkan, Fadjar malah menanyakan balik kabar tersebut berasal dari mana. "Hoaks, siapa sumber pertamanya? Tidak ada berita pesawat jatuh," katanya ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (9/11/2020) sore.
Di hubungi secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria juga mengatakan berita tersebut adalah bohong. Dia memastikan, kabar yang tersebar merupakan kejadian yang sudah lama terjadi, tepatnya empat tahun lalu sekira 2016. Hal itu, dipastikan Reza setelah mendapatkan konfirmasi dari Sintel Lanud Papare Papua.
"Informasi yang saya terima itu adalah hoaks. Sudah kami tanyakan ke sintel Lanud Silas Papare Papua bahwasamya kejadian tersenut terjadi pada 18 Desember 2016 di daerah Wamena. Pilot atas nama Kapten Pnb Marlon," tuturnya.
Dalam pesan berantai, disebutkan pesawat jatuh di sekitar wilayah Papua pada hari ini, Senin (9/11/2020) sekira pukul 09.00 WIT. Disebutkan pula, ada anggota TNI meninggal 10 orang dan korban luka berjumlah empat. Adapun nama-nama korban luka yang tercantum yakni Letda Rizqul Khoiri, Letda Husain Ilham, Pratu Randi, dan Serda Adi Prayoga. (Baca juga: Dimutasi, Mayjen Sisriadi Digantikan Mayjen Achmad Riad sebagai Kapuspen TNI)
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menegaskan, jika informasi tersebut tidak benar. Dia mengaku sudah mengecek informasi tersebut ke Asintel KSAU. ”Jawabannya semua pesawat aman. Gambar tersebut menunjukkan nomor lambung sama dengan kejadian kecelakaan pada 2016,” tegasnya. (Baca juga: Pesawat Hercules Militer AS Tergelincir di Pangkalan Irak)
Senada, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fadjar Adrianto memastikan kabar tersebut adalah tidak benar. Bahkan, Fadjar malah menanyakan balik kabar tersebut berasal dari mana. "Hoaks, siapa sumber pertamanya? Tidak ada berita pesawat jatuh," katanya ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (9/11/2020) sore.
Di hubungi secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria juga mengatakan berita tersebut adalah bohong. Dia memastikan, kabar yang tersebar merupakan kejadian yang sudah lama terjadi, tepatnya empat tahun lalu sekira 2016. Hal itu, dipastikan Reza setelah mendapatkan konfirmasi dari Sintel Lanud Papare Papua.
"Informasi yang saya terima itu adalah hoaks. Sudah kami tanyakan ke sintel Lanud Silas Papare Papua bahwasamya kejadian tersenut terjadi pada 18 Desember 2016 di daerah Wamena. Pilot atas nama Kapten Pnb Marlon," tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda