Di Survei Y-Publica, Ganjar Tempel Ketat Prabowo Sementara RK dan Anies Melorot
Rabu, 28 Oktober 2020 - 17:02 WIB
JAKARTA - Temuan terbaru survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto masih unggul tetapi makin didekati Ganjar Pranowo dengan selisih tipis. Pada posisi berikutnya Ridwan Kamil yang semula melesat kini kembali melorot, sedangkan Anies Baswedan terus mengalami penurunan.
Pada bulan Maret 2020, Prabowo jauh memimpin dengan raihan 23,7%, tetapi bergerak turun menjadi 17,3% pada bulan Juli, dan sekarang tinggal 16,5%. Sedangkan Ganjar dari hanya 8,0% melesat menjadi 15,2% dan sekarang naik lagi menjadi 16,1%. (Baca juga: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit)
Sementara Anies yang awalnya berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,7% turun menjadi hanya 9,7&% dan turun lagi menjadi 8,6%. Kang Emil dari hanya 4,9% melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 12,1% dan kini melemah menjadi 11,8%.
“Prabowo masih menjadi calon presiden unggulan, tetapi makin ditempel ketat Ganjar, sementara Kang Emil dan Anies melorot elektabilitasnya dalam tiga bulan terakhir,” ujar Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Rabu (28/10/2020).
Menurut Rudi, peluang Prabowo masih kuat untuk dimajukan sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang. Lebih-lebih jika melihat koalisi yang terbangun antara Gerindra dengan PDIP, yang menguasai hampir 40% kursi DPR.
Di sisi lain Ganjar yang menjadi tokoh PDIP dengan elektabilitas tertinggi masih harus bersaing dengan nama-nama lain di internal partai. Ada nama-nama seperti Tri Rismaharini dan tentu saja Puan Maharani sebagai penerus dinasti politik Soekarno.
“Ganjar, Kang Emil, dan Anies, bahkan Sandiaga Uno, besar dalam pertarungan pilkada langsung, tetapi tidak menjadi bagian dari parpol ataupun lingkaran dinasti politik,” lanjut Rudi.
Sandi masih mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi, meskipun turun (10,3%-8,5%-8,1%). Menyusul di bawahnya Khofifah Indar Parawansa (0,95%-3,%-4,5%) dan Risma (3,6%-3,4%-3,1%). Lalu ada Erick Thohir (4,1%-2,9%-3,3%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,6%-2,6%-2,2%).
Selain itu ada Mahfud MD (2,9%-1,3%-1,5%), Puan (1,1%-1,2%-1,1%), Susi Pudjiastuti (0,8%-1,1%-1,0%), dan Airlangga Hartarto (0,8%-1,0%-0,9%). “Pendatang baru kali ini adalah Giring Ganesha yang juga Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas 1,6 persen,” tambah Rudi. (Baca juga: Survei Y-Publica: Wacana Jabatan Presiden 7-8 Tahun 1 Periode Tuai Dukungan Publik)
Nama-nama lainnya masih di bawah 1% dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (17,6%-16,75-18,4%). Survei Y-Publica dilakukan pada 11-20 Oktober 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89%, tingkat kepercayaan 95%.
Pada bulan Maret 2020, Prabowo jauh memimpin dengan raihan 23,7%, tetapi bergerak turun menjadi 17,3% pada bulan Juli, dan sekarang tinggal 16,5%. Sedangkan Ganjar dari hanya 8,0% melesat menjadi 15,2% dan sekarang naik lagi menjadi 16,1%. (Baca juga: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit)
Sementara Anies yang awalnya berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,7% turun menjadi hanya 9,7&% dan turun lagi menjadi 8,6%. Kang Emil dari hanya 4,9% melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 12,1% dan kini melemah menjadi 11,8%.
“Prabowo masih menjadi calon presiden unggulan, tetapi makin ditempel ketat Ganjar, sementara Kang Emil dan Anies melorot elektabilitasnya dalam tiga bulan terakhir,” ujar Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Rabu (28/10/2020).
Menurut Rudi, peluang Prabowo masih kuat untuk dimajukan sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang. Lebih-lebih jika melihat koalisi yang terbangun antara Gerindra dengan PDIP, yang menguasai hampir 40% kursi DPR.
Di sisi lain Ganjar yang menjadi tokoh PDIP dengan elektabilitas tertinggi masih harus bersaing dengan nama-nama lain di internal partai. Ada nama-nama seperti Tri Rismaharini dan tentu saja Puan Maharani sebagai penerus dinasti politik Soekarno.
“Ganjar, Kang Emil, dan Anies, bahkan Sandiaga Uno, besar dalam pertarungan pilkada langsung, tetapi tidak menjadi bagian dari parpol ataupun lingkaran dinasti politik,” lanjut Rudi.
Sandi masih mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi, meskipun turun (10,3%-8,5%-8,1%). Menyusul di bawahnya Khofifah Indar Parawansa (0,95%-3,%-4,5%) dan Risma (3,6%-3,4%-3,1%). Lalu ada Erick Thohir (4,1%-2,9%-3,3%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,6%-2,6%-2,2%).
Selain itu ada Mahfud MD (2,9%-1,3%-1,5%), Puan (1,1%-1,2%-1,1%), Susi Pudjiastuti (0,8%-1,1%-1,0%), dan Airlangga Hartarto (0,8%-1,0%-0,9%). “Pendatang baru kali ini adalah Giring Ganesha yang juga Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas 1,6 persen,” tambah Rudi. (Baca juga: Survei Y-Publica: Wacana Jabatan Presiden 7-8 Tahun 1 Periode Tuai Dukungan Publik)
Nama-nama lainnya masih di bawah 1% dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (17,6%-16,75-18,4%). Survei Y-Publica dilakukan pada 11-20 Oktober 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89%, tingkat kepercayaan 95%.
(kri)
tulis komentar anda