Papua dan Jawa Tengah Alami Peningkatan Kasus Aktif

Senin, 19 Oktober 2020 - 15:14 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
JAKARTA - Perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik. Meski demikian, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan agar prestasi yang ada terus ditingkatkan, sebagaimana disampaikannya saat memberi keterangan pers, Kamis (15/10/2020), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," sebut Wiku. Ketiga provinsi mendapat perhatian berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.

Untuk kasus aktif secara umum menurun, namun di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan. Pada kasus sembuh secara umum meningkat, namun pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan. Pada kematian cenderung stagnan, namun Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.

Untuk Jawa Tengah selama dua pekan terakhir (27 September-11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49% menjadi 23,94%. Kesembuhannya menurun dari 71,09% menjadi 70,35%. Kasus kematian menurun dari 6,42% menjadi 5,71%. "Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," katanya.

Lalu di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7% menjadi 43,3%. Kesembuhan 62,8% menurun menjadi 55,21%. Persentase kematian fluktuatif, pada 27 September 1,34% naik pada 4 Oktober 1,52%, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44%.



Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatmen yang kurang. "Selain itu banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.

Di Bali, persentase kematiannya meningkat dalam dua pekan terakhir. Pada 27 September persentasenya 2,97%, meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11% dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17%. Kesembuhan meningkat dari 81,90% pada 27 Septmeber, menjadi 83,46% pada 4 Oktober dan 85,90% pada 11 Oktober. Kasus aktif menurun dari 15,13% pada 27 September menjadi 11,03% pada 11 Oktober.

"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan, ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau rumah sakit darurat dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga Bali jika ada gejala Covid-19 segera melaporkan agar dapat ditangani sedini mungkin," pesannya.

Secara umum, perkembangan penanganan pada 10 provinsi, persentasenya jumlah kasus aktif nasional menurun. Namun diakuinya ada kecenderungan peningkatan. Ia merincikan, pada 27 September 2020 persentase kasus aktif terhadap kasus nasional menyumbangkan 67,62%. Kemudian pada 4 Oktober 2020 persentase menurun menjadi 66,38%, kemudian pada 11 Oktober 2020 menurun menjadi 65,64%. "Ini adalah kabar baik dan perlu terus ditekan agar kontribusi dari 10 provinsi prioritas ini terus ditekan," kata Wiku.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More