Sandi Uno Ingin Bank Infak Jadi Solusi Usaha Santri dan Pesantren

Senin, 19 Oktober 2020 - 06:00 WIB
Politikus sekaligus pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno menyebutkan, banyak pelaku usaha mikro maupun ultra mikro mengalami penurunan pendapatannya. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Politikus sekaligus pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno menyebutkan, banyak pelaku usaha mikro maupun ultra mikro mengalami penurunan pendapatan bahkan hingga mencapai 50 persen lebih akibat wabah virus Corona atau pandemi Covid-19 .

(Baca juga: Atlet Top Terjangkit Corona, dari Rossi hingga Ronaldo)

Hal itu dia ketahui setelah dirinya mengelilingi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali beberapa pecan belakangan ini. (Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Geruduk DPRD Jombang)

"Saya baru saja berkeliling di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Hampir seluruh unit usaha yang saya temui mengalami penurunan, bahkan hingga mencapai 50 persen lebih. Nyari kerja susah, susah banget. Banyak yang di PHK, beban biaya hidup semakin berat,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/10/2020).

Padahal, menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, hamper 50 persen dari ekonomi Indonesia bergerak dari konsumsi dan itu dilakukan oleh usaha mikro.



Namun sayangnya, pelaku usaha mikro ini kesulitan mendapatkan akses pendanaan dan permodalan bahkan untuk kategori pinjaman di bawah Rp5 juta rupiah saja.

"Saya pernah ngalamin sendiri. Karena 20 tahun saya memberdayakan usaha mikro dan ultra mikro," ujar Sandi.

Oleh karena demikian, Sandiaga Uno mendorong Bank Infak yang digagasanya agar menjadi solusi permodalan usaha dan juga supaya mereka terhindar dari ancaman rentenir digital.

"Di sinilah saya harap teman-teman dari Bank Infaq bisa membantu mereka yang mengalami kesulitan pendanaan. Infaq itu seperti vitamin, peningkat imunitas kita, daya tahan tubuh kita, daya tahan sosial kita, daya tahan ekonomi kita adalah infaq," ujar Sandi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More