Tak ke Istana, KSPI Pusatkan Mogok Nasional di Kawasan Industri
Kamis, 08 Oktober 2020 - 08:36 WIB
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ), Said Iqbal menyampaikan bahwa pihaknya bersama 32 federasi dan konfederasi serikat pekerja yang lain masih akan melanjutkan mogok nasional di hari ketiga, Kamis (8/10).
Aksi ini dilakukan untuk mendesak agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja yang beberapa waktu lalu sudah disahkan. Seperti diketahui, KSPI mempermasalahkan pembahasan omnibus law yang terburu-buru dan seperti "kejar tayang". (Baca juga: Aksi Mogok Nasional Ngaruh ke IHSG? Ini Kata Analis)
Di samping itu, ada berbagai permasalahan mendasar yang dinilai merugikan hak kaum buruh dan berdampak pada kepastian kerja, kepastian pendapatan, dan jaminan sosial. Berdasarkan catatan KSPI, aksi di hari kedua semakin membesar dengan jumlah elemen yang ikut turun ke jalan makin bertambah.
Beberapa daerah yang melakukan pergerakan besar, antara lain terjadi di Tangerang, Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Bandung, Subang, Lampung, Gresik, Surabaya, Batam, sebagainya.
"Tanggal 8 Oktober 2020 adalah hari terakhir mogok nasional KSPI dan KSPSI AGN serta 32 federasi serikat pekerja, sesuai hasil kesepakatan dan instruksi organisasi yang sudah diedarkan beberapa waktu lalu," ujar Said Iqbal kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Disampaikan Said Iqbal, mogok nasional di hari ketiga ini tetap dilakukan di kabupaten/kota masing-masing, serta dilakukan secara damai, tertib, dan tidak anarkis.
"Masih sesuai rencana semula, lokasi aksi mogok nasional adalah di sekitar lingkungan pabrik atau daerah sekitarnya yang ditentukan pimpinan cabang setempat," tuturnya. (Baca juga: Buruh Lanjutkan Mogok Nasional, Jokowi Harus Lakukan Ini)
Sementara itu, Kahar S Cahyono Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI menegaskan tidak ada pergerakan dari buruh KSPI menuju Istana Merdeka. "Tidak ada pergerakan dari teman-teman KSPI ke sana (Istana Negara)," tegasnya.
Aksi ini dilakukan untuk mendesak agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja yang beberapa waktu lalu sudah disahkan. Seperti diketahui, KSPI mempermasalahkan pembahasan omnibus law yang terburu-buru dan seperti "kejar tayang". (Baca juga: Aksi Mogok Nasional Ngaruh ke IHSG? Ini Kata Analis)
Di samping itu, ada berbagai permasalahan mendasar yang dinilai merugikan hak kaum buruh dan berdampak pada kepastian kerja, kepastian pendapatan, dan jaminan sosial. Berdasarkan catatan KSPI, aksi di hari kedua semakin membesar dengan jumlah elemen yang ikut turun ke jalan makin bertambah.
Beberapa daerah yang melakukan pergerakan besar, antara lain terjadi di Tangerang, Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Bandung, Subang, Lampung, Gresik, Surabaya, Batam, sebagainya.
"Tanggal 8 Oktober 2020 adalah hari terakhir mogok nasional KSPI dan KSPSI AGN serta 32 federasi serikat pekerja, sesuai hasil kesepakatan dan instruksi organisasi yang sudah diedarkan beberapa waktu lalu," ujar Said Iqbal kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Disampaikan Said Iqbal, mogok nasional di hari ketiga ini tetap dilakukan di kabupaten/kota masing-masing, serta dilakukan secara damai, tertib, dan tidak anarkis.
"Masih sesuai rencana semula, lokasi aksi mogok nasional adalah di sekitar lingkungan pabrik atau daerah sekitarnya yang ditentukan pimpinan cabang setempat," tuturnya. (Baca juga: Buruh Lanjutkan Mogok Nasional, Jokowi Harus Lakukan Ini)
Sementara itu, Kahar S Cahyono Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI menegaskan tidak ada pergerakan dari buruh KSPI menuju Istana Merdeka. "Tidak ada pergerakan dari teman-teman KSPI ke sana (Istana Negara)," tegasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda