Konbes GP Ansor di Minahasa, Gubernur Olly: Sinergitas Kian Penting Hadapi Covid-19
Jum'at, 18 September 2020 - 15:29 WIB
MINAHASA - Sinergitas dan hubungan baik antara GP Ansor Sulawesi Utara (Sulut) dengan pemerintah telah terjalin selama puluhan tahun. Begitu juga interaksi organisasi kepemudaan ini dengan pemuda gereja, yang merupakan cerminan kerukunan di Bumi Nyiur Melambai tersebut.
Di tengah era yang semakin tidak menentu, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 , diharapkan sinergitas dan interaksi itu akan tetap terjaga. Dalam konteks pembangunan bangsa dan daerah, maka sinergitas dan dukungan dari GP Ansor di daerah masih sangat dibutuhkan.
“Terlebih mengingat sekarang kita semua diperhadapkan dengan pandemi Covid-19. Saya ajak kita bahu membahu berjuang mengatasi pandemi ini,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam Pembukaan Konferensi Besar Gerakan Pemuda (GP) Ansor XXIII di Tateli Minahasa, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Usai Mengikuti Sensus Penduduk, Gubernur Ini Ajak Warga Turut Mensukseskan)
Konferensi Besar GP Ansor ke XXIII ini bertema “Ansor Satu Barisan: Menuju Kemandirian Organisasi”. Olly berharap, Ansor sebagai bagian dari anak bangsa akan selalu menjadi komponen garda depan yang setia menjaga 4 pilar kebangsaan, mewujudkan cita-cita founding fathers menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 sebagai konsensus final. (Baca juga: Kemenparekraf Buka Kesempatan Hotel Lain Bergabung Tangani Covid-19)
Olly menilai, dipilihnya Minahasa sebagai lokasi pelaksanaan Konbes XXIII GP Ansor sangat tepat dengan pertimbangan historis dan aktualisasi. Minahasa menjadi peletak dasar gerakan kerukunan dengan datangnya para ulama-ulama Jawa dan Sumatera, antara lain Kiai Mojo, Pangeran Diponegoro, dan Imam Bonjol.
“Dengan demikian, GP Ansor menunjukkan suatu gerakan kesinambungan sebagai aktualisasi pada estafet sejarah. Sebagai kontinuitas sejarah GP Ansor harus tetap menjadi ujung tombak dalam merawat kerukunan nasional yang berpijak pada nilai-nilai kebangsaan yg sudah terumuskan Pancasila. Saya menjadi saksi bagaimana pilar kerukunan di Sulut terjaga karena kekuatan nilai-nilai kerukunan yang dibangun dan dirawat oleh kader Ansor dan Pemuda gereja,” ujarnya. (Lihat grafis: Waspada, Gejala Happy Hipoxia Hadir di Tengah Kita)
Pada kesempatan itu, Olly menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang membuka kegiatan ini secara virtual. “Terima kasih kepada bapak presiden atas kehadiran dan luangan waktunya menyatu dengan segenap komponen GP Ansor, dan kami para pelaku pembangunan daerah di Sulawesi Utara. Selamat Datang dalam special virtual Pembukaan Konferensi Besar GP Ansor ke-23,” tuturnya. (Lihat foto: Bayar Rp125 Ribu, Warga Sunter Ikuti Rapid Test Secara Mandiri)
Gus Yaqut menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Olly Dondokambey karena support-nya sehingga terselenggara Musyawarah Besar GP Ansor di Tateli, Minahasa. "Atas dukungan dan support penuh Pak Olly, kami minta agar seluruh kader GP Ansor untuk bertanggung jawab dan berterima kasih kepada Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang merupakan senior saya,” ujar Gus Yaqut.
Di tengah era yang semakin tidak menentu, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 , diharapkan sinergitas dan interaksi itu akan tetap terjaga. Dalam konteks pembangunan bangsa dan daerah, maka sinergitas dan dukungan dari GP Ansor di daerah masih sangat dibutuhkan.
“Terlebih mengingat sekarang kita semua diperhadapkan dengan pandemi Covid-19. Saya ajak kita bahu membahu berjuang mengatasi pandemi ini,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam Pembukaan Konferensi Besar Gerakan Pemuda (GP) Ansor XXIII di Tateli Minahasa, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Usai Mengikuti Sensus Penduduk, Gubernur Ini Ajak Warga Turut Mensukseskan)
Konferensi Besar GP Ansor ke XXIII ini bertema “Ansor Satu Barisan: Menuju Kemandirian Organisasi”. Olly berharap, Ansor sebagai bagian dari anak bangsa akan selalu menjadi komponen garda depan yang setia menjaga 4 pilar kebangsaan, mewujudkan cita-cita founding fathers menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 sebagai konsensus final. (Baca juga: Kemenparekraf Buka Kesempatan Hotel Lain Bergabung Tangani Covid-19)
Olly menilai, dipilihnya Minahasa sebagai lokasi pelaksanaan Konbes XXIII GP Ansor sangat tepat dengan pertimbangan historis dan aktualisasi. Minahasa menjadi peletak dasar gerakan kerukunan dengan datangnya para ulama-ulama Jawa dan Sumatera, antara lain Kiai Mojo, Pangeran Diponegoro, dan Imam Bonjol.
“Dengan demikian, GP Ansor menunjukkan suatu gerakan kesinambungan sebagai aktualisasi pada estafet sejarah. Sebagai kontinuitas sejarah GP Ansor harus tetap menjadi ujung tombak dalam merawat kerukunan nasional yang berpijak pada nilai-nilai kebangsaan yg sudah terumuskan Pancasila. Saya menjadi saksi bagaimana pilar kerukunan di Sulut terjaga karena kekuatan nilai-nilai kerukunan yang dibangun dan dirawat oleh kader Ansor dan Pemuda gereja,” ujarnya. (Lihat grafis: Waspada, Gejala Happy Hipoxia Hadir di Tengah Kita)
Pada kesempatan itu, Olly menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang membuka kegiatan ini secara virtual. “Terima kasih kepada bapak presiden atas kehadiran dan luangan waktunya menyatu dengan segenap komponen GP Ansor, dan kami para pelaku pembangunan daerah di Sulawesi Utara. Selamat Datang dalam special virtual Pembukaan Konferensi Besar GP Ansor ke-23,” tuturnya. (Lihat foto: Bayar Rp125 Ribu, Warga Sunter Ikuti Rapid Test Secara Mandiri)
Gus Yaqut menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Olly Dondokambey karena support-nya sehingga terselenggara Musyawarah Besar GP Ansor di Tateli, Minahasa. "Atas dukungan dan support penuh Pak Olly, kami minta agar seluruh kader GP Ansor untuk bertanggung jawab dan berterima kasih kepada Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang merupakan senior saya,” ujar Gus Yaqut.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda