Hadapi Perang Hybrida, Calon KSAL-KSAU Harus Kuasai Antisenjata Biologi

Senin, 04 Mei 2020 - 13:18 WIB
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, calon KSAL dan KSAU harus mampu menghadapi ancaman perang hybrida
JAKARTA - Dua pimpinan TNI di matra Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) segera memasuki masa pensiun. Keduanya yakni, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adi yang akan memasuki masa pensiun pada Mei 2020 dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna pada Juni 2020 mendatang.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, saat ini dunia termasuk Indonesia tengah menghadapi wabah virus Corona (Covid-19). ”Wabah Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah merubah perspektif ancaman di masa mendatang,” ucap Nuning panggilan akrab Susaningtyas Kertopati, kepada SINDOnews, Senin (4/5/2020)..

Atas dasar itu, mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, senjata biologi dan pertahanan negara antisenjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI. ”Pada masa depan ancaman Nubika (nuklir, biologi dan kimia) harus masuk dalam kewaspadaan kita. Para Prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer,” katanya.

Menurut Nuning, tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru. Karenanya, beberapa Laksamana calon KSAL dan Marsekal calon Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) juga dituntut memiliki kemampuan intelektual yang tinggi.



Selain latar belakang penugasan operasional, kata Nuning, juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan tinggi. ”Para Laksamana dan Marsekal sebagian sudah dikenal publik sebagai intelektual TNI. Mereka merupakan hasil proses seleksi dari Mabes TNI mengajukan para calon KSAL dan calon KSAU yang memiliki kriteria sebagai Scholar Warrior,” ucapnya.

Seperti diketahui, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji bakal memasuki masa pensiun pada Mei 2020. Ada beberapa nama yang layak menduduki posisi KSAL di antaranya, Laksamana Muda (Laksda) TNI Amarulla Octavian.

Mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Danseskoal) ini baru saja dilantik menjadi Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Saat ini, Octavian tinggal menunggu bintang mengingat jabatan Rektor Unhan dijabat Perwira Tinggi (Pati) bintang tiga.

Selain Octavian, Pati TNI AL bintang tiga lainnya yang berpotensi menjabat KSAL yakni, Wakil KSAL Laksdya TNI Mintoro Yulianto, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono, Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia. Termasuk Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Bambang Suswantono, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji, Sekjen Wantanas Laksdya TNI Achmad Djamaludin.

Sedangkan di matra udara, sejumlah Pati TNI AU yang berpeluang menduduki jabatan KSAU antara lain, Pangkohanudnas Marsekal Madya TNI Imran Baidirus, Wakil KSAU Marsekal Madya TNI Fahru Zaini Isnanto.

Selain itu, ada juga Wagub Lemhanas Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito serta Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI Marsekal Madya TNI Dedy Permadi.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More