Gus Miftah Hina Penjual Es, Ikatan Pedagang Pasar: Sebagai Pejabat Harusnya Jadi Teladan
Rabu, 04 Desember 2024 - 14:03 WIB
JAKARTA - Kelakuan pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman menghina penjual es teh Sunhaji terus menuai kritikan. Kali ini, kritikan disampaikan oleh Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri.
Menurut Mansuri, ucapan Gus Miftah tersebut tidak hanya melukai perasaan pedagang kecil, tetapi juga tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Sebagai figur publik sekaligus pejabat yang seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan. Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka," ujar Mansuri, Rabu (4/12/2024).
Mansuri berpendapat bahwa pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan. “Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial. Ucapan kasar seperti ini justru kontraproduktif dengan tugas tersebut,” ujarnya.
Dia juga berharap seluruh pejabat publik menggunakan hati nurani dalam berkomunikasi dengan pihak mana pun. “Ini persoalan etika dan keberpihakan,” pungkasnya.
Menurut Mansuri, ucapan Gus Miftah tersebut tidak hanya melukai perasaan pedagang kecil, tetapi juga tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Sebagai figur publik sekaligus pejabat yang seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan. Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka," ujar Mansuri, Rabu (4/12/2024).
Mansuri berpendapat bahwa pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan. “Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial. Ucapan kasar seperti ini justru kontraproduktif dengan tugas tersebut,” ujarnya.
Baca Juga
Dia juga berharap seluruh pejabat publik menggunakan hati nurani dalam berkomunikasi dengan pihak mana pun. “Ini persoalan etika dan keberpihakan,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda