Baznas Dorong Peningkatan Pengelolaan Zakat di Daerah lewat Optimasi Kantor Digital
Kamis, 07 November 2024 - 23:42 WIB
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) terus berupaya meningkatkan sosialisasi dan publikasi dakwah zakat melalui optimasi kantor digital. Pada 2025, Baznas menargetkan memiliki 400 kantor digital yang dijadikan sebagai pusat layanan ZIS yang modern dan efisien, serta menjadi sarana untuk meningkatkan literasi zakat di masyarakat.
"Kantor digital Baznas yang kita miliki sekarang ada sekitar 250 dan target 2025 sebanyak 400 kantor digital di seluruh Baznas se Indonesia. Ini adalah bagian dari strategi supaya masyarakat mudah mengakses layanan ZIS dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan," ujar Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Nadra menjelaskan, pertumbuhan donasi daring menunjukkan tren yang sangat positif. Menurut riset pada 2020, lebih dari 75% pengguna internet di Indonesia mengakses layanan keuangan digital, termasuk ZIS-DSKL online. Pada 2021, sekitar 60% transaksi zakat, infak, sedekah dan DSKL di Baznas dilakukan melalui platform digital.
"Hal ini menunjukkan perubahan perilaku muzaki (pemberi zakat) dan pentingnya teknologi dalam mendukung pengelolaan zakat," kata dia.
Nadra juga menekankan, tidak mungkin amil dapat melayani muzaki dan mustahik hanya dengan cara konvensional, tentu perlu adanya bantuan dari kehadiran teknologi, yang mana saat ini sedang terus dioptimalisasi oleh Baznas.
"Karena itu, teknologi menjadi solusi penting untuk mendukung pengelolaan zakat. Beberapa aspek teknologi yang dapat dimanfaatkan antara lain digitalisasi platform zakat online, crowdfunding, big data, AI, mobile apps, fintech, serta sistem monitoring dan pelaporan terpusat," katanya.
Selain itu, Nadra juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola ZIS. Menurutnya, aplikasi Sistem Manajemen Informasi Baznas (Simba) dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan ZIS, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran.
"Kantor digital Baznas yang kita miliki sekarang ada sekitar 250 dan target 2025 sebanyak 400 kantor digital di seluruh Baznas se Indonesia. Ini adalah bagian dari strategi supaya masyarakat mudah mengakses layanan ZIS dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan," ujar Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Nadra menjelaskan, pertumbuhan donasi daring menunjukkan tren yang sangat positif. Menurut riset pada 2020, lebih dari 75% pengguna internet di Indonesia mengakses layanan keuangan digital, termasuk ZIS-DSKL online. Pada 2021, sekitar 60% transaksi zakat, infak, sedekah dan DSKL di Baznas dilakukan melalui platform digital.
"Hal ini menunjukkan perubahan perilaku muzaki (pemberi zakat) dan pentingnya teknologi dalam mendukung pengelolaan zakat," kata dia.
Nadra juga menekankan, tidak mungkin amil dapat melayani muzaki dan mustahik hanya dengan cara konvensional, tentu perlu adanya bantuan dari kehadiran teknologi, yang mana saat ini sedang terus dioptimalisasi oleh Baznas.
"Karena itu, teknologi menjadi solusi penting untuk mendukung pengelolaan zakat. Beberapa aspek teknologi yang dapat dimanfaatkan antara lain digitalisasi platform zakat online, crowdfunding, big data, AI, mobile apps, fintech, serta sistem monitoring dan pelaporan terpusat," katanya.
Baca Juga
Selain itu, Nadra juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola ZIS. Menurutnya, aplikasi Sistem Manajemen Informasi Baznas (Simba) dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan ZIS, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran.
tulis komentar anda