Rumah Kemasan Jateng Punya Wajah Baru, Pj Gubernur: Upaya Tingkatkan Layanan bagi UMKM
Senin, 04 November 2024 - 19:24 WIB
SEMARANG - Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan (BIKDK) alias Rumah Kemasan mempunyai gedung baru. Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ini, siap melayani cetak kemasan produk UMKM/IKM dengan harga terjangkau dan kualitas yahud.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meresmikan penggunaan gedung Rumah Kemasan, Senin (4/11/2024). Beralamat di Jl Ki Mangunsarkoro no 10, Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah, gedung itu direvitalisasi dengan bantuan dana alokasi khusus (DAK) fisik dari Kemenperin RI, sebesar Rp11 miliar.
Bukan hanya baru secara fisik, fasilitas mesin dan fitur yang dimiliki pun anyar. Setidaknya ada 40 mesin cetak, yang berteknologi digital. “Peralatan mesin yang akan digunakan (melayani) masyarakat untuk (mencetak) kemasan tadi, selama ini sudah berjalan, karena gedung harus direvitalisasi 162 hari atau lima bulan. Kehadiran gedung ini adalah untuk meningkatkan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat, khususnya UMKM,” tuturnya.
Nana menegaskan, kehadiran UPT Rumah Kemasan sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Salah satunya, peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Insyaallah kita akan terus beri bimbingan kepada UMKM, khususnya terkait kualitas kemasan. Karena kemasan berdampak positif pengembangan UMKM tak hanya lokal, tapi harus meningkat ke nasional dan global,” kata Nana.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, Rumah Kemasan Jateng diperuntukkan bagi IKM/UMKM di seluruh Jawa Tengah. Dengan fasilitas anyar, dia berharap layanan akan semakin prima.
“Sekarang ada ruang podcast, sebagai upaya pemasaran online. Tentunya, dengan kemasan yang menarik didukung produk memadai, akan meningkatkan pasar,” tuturnya.
Disebutkan, sudah ada 500 IKM dan UMKM yang menjadi customer Rumah Kemasan Jateng. Sakina berharap, nantinya fasilitas tersebut akan lebih banyak melayani para usahawan atau industri rumah tangga.
“Rumah kemasan ini create kemasan tanpa minimal order. Kalau di swasta, order ada batas minimal sekian ribu. Kita, berapapun kita terima. Ini kesempatan bagi IKM untuk memiliki kemasan menarik,” kata Sakina memungkasi keterangan.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meresmikan penggunaan gedung Rumah Kemasan, Senin (4/11/2024). Beralamat di Jl Ki Mangunsarkoro no 10, Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah, gedung itu direvitalisasi dengan bantuan dana alokasi khusus (DAK) fisik dari Kemenperin RI, sebesar Rp11 miliar.
Bukan hanya baru secara fisik, fasilitas mesin dan fitur yang dimiliki pun anyar. Setidaknya ada 40 mesin cetak, yang berteknologi digital. “Peralatan mesin yang akan digunakan (melayani) masyarakat untuk (mencetak) kemasan tadi, selama ini sudah berjalan, karena gedung harus direvitalisasi 162 hari atau lima bulan. Kehadiran gedung ini adalah untuk meningkatkan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat, khususnya UMKM,” tuturnya.
Nana menegaskan, kehadiran UPT Rumah Kemasan sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Salah satunya, peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Insyaallah kita akan terus beri bimbingan kepada UMKM, khususnya terkait kualitas kemasan. Karena kemasan berdampak positif pengembangan UMKM tak hanya lokal, tapi harus meningkat ke nasional dan global,” kata Nana.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, Rumah Kemasan Jateng diperuntukkan bagi IKM/UMKM di seluruh Jawa Tengah. Dengan fasilitas anyar, dia berharap layanan akan semakin prima.
“Sekarang ada ruang podcast, sebagai upaya pemasaran online. Tentunya, dengan kemasan yang menarik didukung produk memadai, akan meningkatkan pasar,” tuturnya.
Disebutkan, sudah ada 500 IKM dan UMKM yang menjadi customer Rumah Kemasan Jateng. Sakina berharap, nantinya fasilitas tersebut akan lebih banyak melayani para usahawan atau industri rumah tangga.
“Rumah kemasan ini create kemasan tanpa minimal order. Kalau di swasta, order ada batas minimal sekian ribu. Kita, berapapun kita terima. Ini kesempatan bagi IKM untuk memiliki kemasan menarik,” kata Sakina memungkasi keterangan.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda