Sambut Kepemimpinan Baru, MSI Dorong Singkong sebagai Komoditas Strategis Nasional
Selasa, 22 Oktober 2024 - 23:55 WIB
JAKARTA - Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029. Prabowo dalam pidato perdananya menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dalam 4-5 tahun mendatang, sebuah langkah penting menuju kedaulatan pangan nasional.
Ketua Umum MSI, Arifin Lambaga menyampaikan bahwa MSI memandang kepemimpinan baru ini sebagai peluang strategis untuk mengangkat singkong menjadi salah satu komoditas andalan dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Singkong memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan dukungan pemerintah yang tepat, singkong dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mendiversifikasi ekonomi nasional,” ujar Arifin dalam keterangan resminya, Selasa (22/10).
Sebagai tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi, singkong berpotensi menjadi solusi untuk ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi. Selain itu, singkong juga merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, farmasi, dan tekstil. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Wakil Ketua Umum MSI, Prof Dr Achmad Subagio menyampaikan bahwa singkong dapat menjadi komoditas unggulan jika mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. “Singkong bukan hanya tanaman pangan lokal, tetapi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat jika pemerintah berkomitmen mengembangkan ekosistem produksi dan industrinya,” ujar Achmad.
Sementara itu, Sekjen MSI Heri Soba menambahkan bahwa penetapan sebagai komoditas strategis nasional akan berdampak besar pada pengembangan singkong yang selama ini minim perhatian.
Menyadari pentingnya peran singkong dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional, MSI mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu diambil pemerintah. Pertama, kebijakan subsidi dan insentif bagi petani dan industri pengolahan singkong harus lebih diperkuat. Langkah ini penting untuk memastikan harga singkong tetap kompetitif di pasar domestik dan internasional. Dengan demikian, petani akan mendapatkan kepastian pasar, sementara industri akan mendapatkan bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.
Ketua Umum MSI, Arifin Lambaga menyampaikan bahwa MSI memandang kepemimpinan baru ini sebagai peluang strategis untuk mengangkat singkong menjadi salah satu komoditas andalan dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Singkong memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan dukungan pemerintah yang tepat, singkong dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mendiversifikasi ekonomi nasional,” ujar Arifin dalam keterangan resminya, Selasa (22/10).
Baca Juga
Sebagai tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi, singkong berpotensi menjadi solusi untuk ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang tidak cocok untuk tanaman pokok lainnya seperti padi. Selain itu, singkong juga merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, farmasi, dan tekstil. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Wakil Ketua Umum MSI, Prof Dr Achmad Subagio menyampaikan bahwa singkong dapat menjadi komoditas unggulan jika mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. “Singkong bukan hanya tanaman pangan lokal, tetapi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat jika pemerintah berkomitmen mengembangkan ekosistem produksi dan industrinya,” ujar Achmad.
Sementara itu, Sekjen MSI Heri Soba menambahkan bahwa penetapan sebagai komoditas strategis nasional akan berdampak besar pada pengembangan singkong yang selama ini minim perhatian.
Menyadari pentingnya peran singkong dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional, MSI mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu diambil pemerintah. Pertama, kebijakan subsidi dan insentif bagi petani dan industri pengolahan singkong harus lebih diperkuat. Langkah ini penting untuk memastikan harga singkong tetap kompetitif di pasar domestik dan internasional. Dengan demikian, petani akan mendapatkan kepastian pasar, sementara industri akan mendapatkan bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda