Ibas: Indonesia Tak Boleh Tertinggal Dalam Kemajuan dan Kesejahteraan
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 13:02 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono/Ibas bersama jajaran Partai Demokrat baru saja mengikuti Program Executive Course on Geopolitics, Geostrategy, Geoeconomics, and Statecraft Cohort-8 Universitas Pertahanan TA 2024 pada Jumat (11/10/2024).
Dia menyampaikan apresiasinya karena telah diundang langsung menjadi peserta acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bhineka Tunggal Ika Kemenhan.
“Memberikan kesempatan luar biasa bagi saya untuk lebih memahami tantangan global yang dihadapi dunia saat ini,” ujar Ibas.
“Tema-tema yang dipaparkan selama course ini sangat relevan dengan berbagai isu strategis baik dari aspek geopolitik, geostrategi, hingga geoekonomi yang tengah berkembang. Kami juga sangat mengapresiasi kedalaman pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber. Diskusi-diskusi yang berlangsung memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi kami untuk terus menavigasi berbagai dinamika global yang ada,” sambungnya.
Ibas juga mengapresiasi dan berterima kasih atas pandangan langsung yang disampaikan Prabowo pada program ini.
“Kami juga menyimak dengan baik pandangan yang disampaikan Prabowo Subianto, Presiden terpilih yang saat ini masih menjabat Menteri Pertahanan mengenai ekonomi politik Indonesia di tengah persaingan politik global,” katanya.
“Negeri kita memiliki posisi yang strategis dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tekanan geopolitik internasional. Dalam situasi dunia yang terus berubah, Indonesia tentu harus siap dengan strategi kebijakan yang cermat agar dapat bertahan atau bahkan unggul di tengah persaingan global,” ujar Ibas.
Menurut dia, sejalan dengan apa yang dipikirkan Prabowo, perlu adanya penguatan keamanan nasional, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air bersih. “Indonesia tidak boleh tertinggal “not to be left out” dalam kemajuan dan kesejahteraan,” tegas Ibas.
Pada program ini juga dipaparkan dari sisi ekonomi, angka ICOR Indonesia harus lebih baik ke depan agar ekonomi tumbuh dan sebanyaknya investasi diperlukan demi percepatan pemerataan pembangunan dapat dikembangkan. “Tentu apabila ekonomi tumbuh, rakyat lebih sejahtera,” ucapnya.
Ibas menyampaikan pemahamannya bahwa strategi politik ekonomi Indonesia sangatlah penting untuk mampu bertahan di tengah dinamika internasional sembari menekankan kebijakan "Millions Friend and Zero Enemy" yang menjadi prinsip diplomasi dan hubungan internasional Indonesia di era ini.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini berharap program-program baik seperti ini dapat terus ada dan memberikan manfaat besar.
“Semoga program ini dapat terus memberikan kontribusi besar dalam membangun kapasitas para pemimpin bangsa di masa mendatang sekaligus mendorong Indonesia menjadi negara lebih kuat, berdaulat, dan sejahtera di era yang penuh tantangan,” katanya.
Dia menyampaikan apresiasinya karena telah diundang langsung menjadi peserta acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bhineka Tunggal Ika Kemenhan.
“Memberikan kesempatan luar biasa bagi saya untuk lebih memahami tantangan global yang dihadapi dunia saat ini,” ujar Ibas.
“Tema-tema yang dipaparkan selama course ini sangat relevan dengan berbagai isu strategis baik dari aspek geopolitik, geostrategi, hingga geoekonomi yang tengah berkembang. Kami juga sangat mengapresiasi kedalaman pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber. Diskusi-diskusi yang berlangsung memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi kami untuk terus menavigasi berbagai dinamika global yang ada,” sambungnya.
Ibas juga mengapresiasi dan berterima kasih atas pandangan langsung yang disampaikan Prabowo pada program ini.
“Kami juga menyimak dengan baik pandangan yang disampaikan Prabowo Subianto, Presiden terpilih yang saat ini masih menjabat Menteri Pertahanan mengenai ekonomi politik Indonesia di tengah persaingan politik global,” katanya.
“Negeri kita memiliki posisi yang strategis dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tekanan geopolitik internasional. Dalam situasi dunia yang terus berubah, Indonesia tentu harus siap dengan strategi kebijakan yang cermat agar dapat bertahan atau bahkan unggul di tengah persaingan global,” ujar Ibas.
Menurut dia, sejalan dengan apa yang dipikirkan Prabowo, perlu adanya penguatan keamanan nasional, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air bersih. “Indonesia tidak boleh tertinggal “not to be left out” dalam kemajuan dan kesejahteraan,” tegas Ibas.
Pada program ini juga dipaparkan dari sisi ekonomi, angka ICOR Indonesia harus lebih baik ke depan agar ekonomi tumbuh dan sebanyaknya investasi diperlukan demi percepatan pemerataan pembangunan dapat dikembangkan. “Tentu apabila ekonomi tumbuh, rakyat lebih sejahtera,” ucapnya.
Ibas menyampaikan pemahamannya bahwa strategi politik ekonomi Indonesia sangatlah penting untuk mampu bertahan di tengah dinamika internasional sembari menekankan kebijakan "Millions Friend and Zero Enemy" yang menjadi prinsip diplomasi dan hubungan internasional Indonesia di era ini.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini berharap program-program baik seperti ini dapat terus ada dan memberikan manfaat besar.
“Semoga program ini dapat terus memberikan kontribusi besar dalam membangun kapasitas para pemimpin bangsa di masa mendatang sekaligus mendorong Indonesia menjadi negara lebih kuat, berdaulat, dan sejahtera di era yang penuh tantangan,” katanya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda