BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem saat Pancaroba: Terik di Siang dan Hujan Deras Sore

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 08:51 WIB
BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem saat musim pancaroba atau peralihan. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem saat musim pancaroba atau peralihan. Salah satu cirinya biasanya panas terik di siang hari dan tiba-tiba hujan deras di sore hingga malam hari.

“Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca cukup terik. Hal ini merupakan ciri khas masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Kondisi terik ini umumnya terjadi di pagi hingga siang hari diikuti potensi hujan pada sore hingga malam,” tulis BMKG, Jumat (4/10/2024).





Pada masa peralihan ini, hujan bersifat tidak merata dengan intensitas yang bisa cukup lebat dalam waktu singkat. Ketika atmosfer tidak stabil, kemungkinan terbentuknya awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat. Awan CB kerap berhubungan dengan cuaca ekstrem seperti kilat, petir, angin kencang, hingga hujan es.

Analisis dan pantauan BMKG dalam sepekan terakhir curah hujan di beberapa wilayah Indonesia masih cukup tinggi. Tercatat hujan dengan intensitas ekstrem (>150 mm/hari), sangat lebat (100-150 mm/hari) dan lebat (50-100 mm/hari) terjadi pada 27 September di Stasiun Meteorologi Kalimarau Kalimantan Timur (111 mm/hari).

Pada 29 September 2024 di Stasiun Meteorologi Gamar Malamo Maluku Utara (144 mm/hari), Stasiun Meteorologi Nangapinoh Kalimantan Barat (140 mm/hari), Stasiun Meteorologi Minangkabau Sumatera Barat (102 mm/hari), Stasiun Meteorologi Supadio (92 mm/hari), dan Stasiun Meteorologi SAMS Kalimantan Timur (64 mm/hari).

Tanggal 30 September 2024 di Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Papua Barat Daya (66 mm/hari) dan Stasiun Meteorologi Amahai Maluku (51 mm/hari).

Kemudian, 1 Oktober 2024 di Stasiun Meteorologi Torea Papua Barat (168 mm/hari), Stasiun Meteorologi Pangsuma Kalimantan Barat (67 mm/hari), Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Maluku Utara (67 mm/hari), dan Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Kalimantan Barat (65 mm/hari).

Pada 2 Oktober 2024 di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Jawa Tengah (86 mm/hari), Stasiun Meteorologi Iskandar Kalimantan Tengah (70 mm/hari), serta Stasiun Meteorologi Enarotali Papua Tengah (50 mm/hari).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More