Jokowi soal Ibu Kota Pindah: Bukan Keputusan Presiden Saja, tapi Putusan Seluruh Rakyat

Rabu, 25 September 2024 - 14:26 WIB
Presiden Jokowi mengatakan, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN merupakan keputusan yang tidak mudah. Foto/Setneg
JAKARTA - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Nusantara dinilai keputusan Presiden saja sebagai Kepala Negara, melainkan juga keputusan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) .

Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN merupakan keputusan yang tidak mudah. Keputusan perpindahan itu, kata Jokowi, telah melewati izin DPR hingga disahkannya undang-undang ibu kota Nusantara.

"Sebuah keputusan yang tidak mudah tetapi itulah yang sudah kita putuskan. Kita juga izin kepada DPR saya menyampaikan lisan di dalam rapat paripurna tanggal 16 Agustus kemudian diikuti dengan pengajuan undang-undang mengenai Ibu Kota Nusantara dan itu disetujui 93 persen dari fraksi yang ada di DPR," kata Jokowi pada Rakornas Baznas tahun 2024 di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2024).



Maka dari itu, Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara bukan dirinya saja tapi ada andil seluruh rakyat Indonesia melalui DPR.

"Jadi ini bukan keputusan Presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh rakyat Indonesia yang diwakili seluruh anggota DPR yang ada Jakarta," kata Jokowi.

Jokowi pun menceritakan bahwa sejak dilantik menjadi Presiden tahun 2014, dirinya memerintahkan Bappenas untuk melihat gagasan Bung Karno mengenai perpindahan ibu kota.

"Jadi gagasan itu sudah gagasan panjang udah lama. Kemudian kita cek lagi saat itu setelah dilantik 2014 saya memerintahkan kepada Bappenas untuk dilihat lagi gagasan-gagasan mengenai ibu kota baru sejak zaman Bung Karno dilihat," kata Jokowi.

Setelah melalui beberapa studi, kata Jokowi, akhirnya terpilih beberapa daerah untuk dijadikan sebagai ibu kota. Pada akhirnya disepakati bahwa daerah Penajem Paser Utara Kalimantan Timur dipilih untuk dibangun sebagai Ibu Kota Negara.

"Dulu Bung Karno kenapa memutuskan Palangkaraya coba dicek dan setelah melalui beberapa studi diputuskan ada tiga kandidat calon ibu kota baru Indonesia. Yang pertama Palangkaraya, yang kedua di Kalimantan Selatan yang ketiga di Kalimantan Timur kemudian tambah satu ada di Sulawesi di Mamuju,", kata Jokowi.

"Didetailkan lagi kemudian saya cek di lapangan enggak sekali dua kali tiga kali. Kemudian bismillah saya putuskan di Penajem Paser Utara Kalimantan Timur," tandasnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More