Muktamar VII KBPII, Muzani Bicara Pentingnya Mempersiapkan Calon Pemimpin
Minggu, 15 September 2024 - 18:30 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bicara pentingnya mempersiapkan calon pemimpin dalam pidatonya di Pembukaan Muktamar VII Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia-organisasi alumni PII (KBPII). Foto/Istimewa
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bicara pentingnya mempersiapkan calon pemimpin dalam pidatonya di Pembukaan Muktamar VII Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia-organisasi alumni PII (KBPII). Dia menilai hal itu penting mengingat makin kompleks dan beratnya tantangan ke depan.
Dia merinci tantangan yang dihadapi bangsa ke depan, mulai persoalan geopolitik global, keterbatasan energi dan pangan, hingga perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dia menambahkan, tantangan yang juga tidak kalah penting adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang tiap tahun bertambah 1 persen atau 2,7 juta jiwa.
"Ini yang harus dipikirkan setiap pemimpin di Tanah Air," tegas Muzani di depan peserta Muktamar VII KBPII di Puri Agung Grand Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).
Dia mengingatkan bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih tergolong rendah, sehingga diperlukan partisipasi masyarakat luas. "Kita harus bersatu, rukun, dan bergotong royong agar kehidupan bisa terus berjalan," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.
Maka itu, dia menekankan perlunya menyiapkan pemimpin sejak usia dini, sehingga kelak mereka sudah terbiasa menghadapi persoalan-persoalan masyarakat. Dia berharap, prosesi demokrasi yang sudah selesai akan mempercepat proses pembangunan, dan masyarakat sudah harus mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa ke depan.
"Kesadaran untuk menjadi pemimpin harus dibuka seluas-luasnya agar masyarakat siap setiap saat jika dibutuhkan," pungkasnya dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Hidayat Nur Wahid (HNW), Fuad Bawazier, Sofyan Djalil, Suswono, Soetrisno Bachir, pengurus KBPII, dan seribuan peserta muktamar.
Dia merinci tantangan yang dihadapi bangsa ke depan, mulai persoalan geopolitik global, keterbatasan energi dan pangan, hingga perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dia menambahkan, tantangan yang juga tidak kalah penting adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang tiap tahun bertambah 1 persen atau 2,7 juta jiwa.
"Ini yang harus dipikirkan setiap pemimpin di Tanah Air," tegas Muzani di depan peserta Muktamar VII KBPII di Puri Agung Grand Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).
Dia mengingatkan bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih tergolong rendah, sehingga diperlukan partisipasi masyarakat luas. "Kita harus bersatu, rukun, dan bergotong royong agar kehidupan bisa terus berjalan," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.
Maka itu, dia menekankan perlunya menyiapkan pemimpin sejak usia dini, sehingga kelak mereka sudah terbiasa menghadapi persoalan-persoalan masyarakat. Dia berharap, prosesi demokrasi yang sudah selesai akan mempercepat proses pembangunan, dan masyarakat sudah harus mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa ke depan.
"Kesadaran untuk menjadi pemimpin harus dibuka seluas-luasnya agar masyarakat siap setiap saat jika dibutuhkan," pungkasnya dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Hidayat Nur Wahid (HNW), Fuad Bawazier, Sofyan Djalil, Suswono, Soetrisno Bachir, pengurus KBPII, dan seribuan peserta muktamar.
(rca)
tulis komentar anda